Menuju konten utama

Seorang Warga Tewas Tertembak Saat Keributan di Pelabuhan Mimika

Korban bernama Kolaka Emakeparo, ibu rumah tangga berusia 55 tahun yang tidak terlibat keributan di sebuah pelabuhan Mimika, Papua.

Seorang Warga Tewas Tertembak Saat Keributan di Pelabuhan Mimika
Ilustrasi penembakan/pembunuhan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Keributan terjadi di Pelabuhan Cargodokck Portsite Amamapare milik PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Minggu (4/2/2018) dini hari seperti dilaporkan Antara. Namun, tak ada penjelasan penyebab dan pihak mana yang bertikai.

Insiden ini menyebabkan seorang warga asal Pulau Karaka tewas tertembak diduga oleh oknum aparat kepolisian Brimob. Korban tewas bernama Kolaka Emakeparo, ibu rumah tangga berusia 55 tahun.

Korban tewas tersebut sebenarnya tidak terkait langsung dengan keributan yang terjadi di jembatan Cargodock Pelabuhan Portsite Amamapare. Kepala Kampung Pulau Karaka, Fakondus Natipia, menjelaskan, saat terjadi keributan, korban yang sedang tidur terbangun saat mendengar letusan senjata api.

"Begitu mendengar bunyi tembakan, korban pergi melihat ke lokasi. Tahu-tahu dia jadi korban," sebut Fakondus, di Mimika, Minggu (4/2/2018).

Hal senada dikatakan pula oleh Pengurus Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko), Irenius Akimuri, yang juga menuntut pihak-pihak terkait bertanggungjawab atas tewasnya Kolaka Emakeparo. Korban tertembak pada bagian kening menembus hingga kepala bagian belakang, dan sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat namun nyawanya tidak tertolong.

"Kami pihak keluarga menuntut Polri bertanggung jawab atas masalah ini, menyiapkan tempat persemayaman jenazah, penguburan jenazah sampai permasalahan ini diselesaikan secara tuntas," tandas Irenius.

"Oknum anggota yang melakukan penembakan harus diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku," lanjutnya yang juga menuntut PT Freeport Indonesia untuk turut bertanggungjawab.

Minggu siang ini, jenazah korban dibawa ke Kantor DPRD Mimika dengan dikawal lebih dari 100 orang yang membawa berbagai senjata, seperti besi, palu, atau parang. Di depan Kantor DPRD Mimika, massa membakar ban mobil di tengah jalan sehingga membuat arus lalu lintas lumpuh.

Sementara itu, Kapolres Mimika, AKBP Indra Hermawan, menyatakan turut berduka cita atas peristiwa yang menimpa korban. Ia berjanji untuk menindaklanjuti tuntutan dan permintaan keluarga korban dalam mengusut tuntas insiden tersebut.

Adapun dari PT Freeport Indonesia yang diwakili oleh AKBP Suroso selaku Komandan Satgas Pengamanan turut menemui keluarga korban dan meminta bantuan para tokoh masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi atas persoalan ini.

Baca juga artikel terkait PAPUA

tirto.id - Hukum
Sumber: antara
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Iswara N Raditya