tirto.id - Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, menjawab pertanyaan terkait banyaknya pemajuan kebudayaan yang telah terdistorsi oleh birokratisasi dan komersialisasi. Dirinya menyampaikan telah menyiapkan skema dana abadi kebudayaan.
Prabowo memaparkan, dana abadi kebudayaan untuk memberi dorongan dan dukungan untuk semua aktor-aktor dan pelaku-pelaku budaya semua bidang di Tanah Air.
“Ini adalah mutlak bagi kita. Budaya kita sebagai contoh pencak silat beladiri sudah 37 tahun mengurusi pencak silat. Belum lagi budaya-budaya lain,” ucap Prabowo dalam Debat Capres Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (4/1/2024).
Terkait itu, berdasarkan penelusuran Tirto pada data Kementerian Keuangan, pemerintah mengalokasikan rencana pencairan dana abadi kebudayaan sebesar Rp2 triliun pada 2024. Namun demikian, proyeksi hingga 31 Desember akan terus bertambah hingga menyentuh Rp7 triliun.
Sedangkan realisasi dana abadi kebudayaan pada 2023 mencapai Rp5 triliun. Angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan akumulasi dari dana abadi sektor lain.
Pada dana abadi pendidikan, tercatat 2023 mencapai nilai realisasi sebesar Rp111 triliun. Kemudian, dana abadi penelitian mencapai Rp12,9 triliun, dan dana abadi perguruan tinggi mencapai Rp10 triliun.
Tren alokasi dana abadi untuk pendidikan di Indonesia menunjukkan komitmen yang meningkat terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Sejak 2019, pemerintah telah mengalokasikan dana secara signifikan dalam empat kategori utama, mencapai titik tertinggi pada 2021 dengan total investasi Rp29 triliun.
Meski terjadi penurunan dalam outlook 2023, rencana untuk tahun 2024 menunjukkan pemulihan alokasi dana hingga Rp25 triliun, mengindikasikan strategi jangka panjang untuk pendanaan pendidikan yang berkelanjutan.
Total akumulasi dana abadi yang dikelola mencapai Rp139,107 triliun pada akhir 2023, dan dengan penambahan dana yang direncanakan untuk tahun 2024, proyeksi menunjukkan kenaikan menjadi Rp164,107 triliun.
Pertumbuhan ini tercermin dalam anggaran pendidikan APBN yang menunjukkan peningkatan berkelanjutan sejak 2012, dengan proyeksi mencapai angka tertinggi di tahun 2024, menandakan prioritas yang kuat pada pendidikan dalam agenda nasional Indonesia.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang