tirto.id - Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Pembayun Setyaningastutie mencatat infeksi COVID-19 di wilayahnya berada pada angka 0 kasus. Data itu diambil dari New All Record (NAR) dari semua kabupaten dan kota di DIY.
"Hari ini kasus COVID-19 sudah 0, data itu diambil dari data NAR. Selain itu, memang tidak ada penambahan baik di kabupaten dan kota," kata Pembayun dalam keterangan audio, Selasa (24/5/2022).
Pembayun mengatakan hari ini Dinas Kesehatan DIY menelusuri kasus COVID-19 dan hasilnya nihil.
"Kalaupun memang ada, pasien yang seperti flu merupakan salah satu gejala dari Omicron dan setelah kita swab baik antigen atau PCR hasilnya negatif," kata dia.
Dirinya berharap bahwa 0 kasus COVID-19 di DIY bisa bertahan setidaknya seminggu ke depan dengan melihat masa inkubasi.
"Selanjutnya kita memang harus menunggu beberapa saat bahwa kasus ini sampai pada masa inkubasi 5-7 hari, dan harapannya kasusnya 0 terus," harapnya.
Pembayun menyatakan kondisi 0 kasus COVID-19 di DIY membuktikan libur panjang pada 14, 15, dan 16 Mei lalu tidak berdampak terhadap penambahan kasus COVID-19.
"Kalau dihitung dari hari libur panjang pada 14, 15, dan 16 Mei lalu hingga saat ini sudah berjalan seminggu dan kasusnya adalah 0. Semoga kasusnya benar-benar melandai," tuturnya.
Meski kasus di DIY masih 0, namun Pembayun tidak ingin berspekulasi dengan menetapkan peralihan dari pandemi ke endemi COVID-19.
"Apabila pemerintah belum declare atau memberikan statement kita masuk ke endemi, maka protokol kesehatan selama pandemi tetap diberlakukan terlebih dahulu," jelasnya.
Selain itu, Pembayun menyatakan siap apabila pemerintah mulai menghapus giat PPKM. Ia menilai hal itu sudah melalui kajian mendalam dari berbagai sektor keilmuan tidak hanya kesehatan.
"Memang kalau pemerintah sudah menetapkan hal itu maka yang di daerah harus mendukung. Dengan syarat jangan terlalu euforia dan tetap menjaga protokol kesehatan yang sudah menjadi lifestyle seperti mengenakan masker, terutama saat merasa sakit atau flu," kata dia.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Gilang Ramadhan