tirto.id - PT INKA (Persero) menargetkan pesanan kereta sebesar Rp7,218 triliun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019.
Namun, pada sepanjang semester I/2019 lalu, realisasi target tersebut baru mencapai Rp132,154 miliar. Angka tersebut setara dengan 18,3 persen dari target.
Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro mengatakan sebenarnya sudah ada beberapa pesanan kereta dari dalam dan luar negeri yang diterima oleh perusahaannya.
Salah satunya, Filipina memesan diesel multiple unit (DMU). Nilai kontrak pesanan itu mencapai Rp1 triliun. Selain itu, ada pula rencana kontrak pembuatan kereta dengan Thailand. Hanya saja, kata Budi, kontrak dengan negeri gajah putih ini kemungkinan sulit tercapai.
"Yang enggak mencapai target hanya 50 log Thailand karena lelang. Jadi agak susah, by contract segala macem, kecuali pendapatan sudah pasti gitu ya," ujar Budi di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019).
Tahun ini, Budi menambahkan, INKA sudah mengirimkan 50 kereta tipe MG (Meter Gauge) yang merupakan pesanan Bangladesh Railway melalui Chittagong Port, Bangladesh, pada Januari 2019. Selanjutnya, pengiriman 200 kereta tipe BG (Broad Gauge) secara bertahap sejak Juli 2019.
Secara total, INKA sudah memproduksi 250 kereta untuk Bangladesh Railway, yang terdiri atas 50 kereta tipe BG dan 200 kereta tipe MG. Pengadaan 250 kereta penumpang tersebut merupakan hasil tender yang dimenangkan perseroan pada 2017 dengan nilai kontrak senilai USD100,89 juta.
"Pengiriman kali ini merupakan pengiriman kereta untuk tipe MG dengan jumlah total 200 kereta. 26 kereta batch awal tersebut telah dikirimkan pada 24 Juli 2019 menuju Chittagong Port, Bangladesh," ujar Budi.
Di luar pemesanan, perseroan pelat merah itu juga menargetkan penjualan senilai Rp3,759 triliun dan sudah terealisasi sekitar Rp1,125 triliun pada Juni 2019. Capaian itu lebih rendah dari prognosa periode serupa tahun ini yang ditarget Rp1,296 triliun.
Sementara laba setelah pajak yang berhasil dibukukan PT INKA pada semester I 2019 tercatat sudah mencapai sekitar Rp16,830 miliar atau lebih tinggi dari prognosanya, yakni sebesar Rp9,183 miliar.
Dalam RKAP 2019, PT INKA menargetkan laba setelah pajak senilai Rp103,963 miliar. Adapun total aset INKA diperkirakan mencapai Rp6,583 triliun. Sedangkan saldo kas serta bank BUMN tersebut tercatat sekitar Rp969,736 miliar.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom