Menuju konten utama
Pengajar Ilmu Politik UIN:

Selip Lidah Mbah Moen Sebut Prabowo Jadi Kampanye Gratis BPN

Kubu Prabowo-Sandiaga Uno terlanjur menanggapi doa tersebut sebagai ungkapan dari lubuk hati Mbah Moen.

Selip Lidah Mbah Moen Sebut Prabowo Jadi Kampanye Gratis BPN
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Maimoen Zubair (kiri) saat menghadiri cara Sarang Berzikir Untuk Indonesia Maju di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

tirto.id - Video Kiai Maimun Zubair atau Mbah Moen yang menyebut nama capres nomor urut 02, Prabowo Subianto saat berdoa ramai di media sosial. Padahal, saat mengucapkan doa tersebut, capres petahana Joko Widodo (Jokowi) sedang berada di samping Mbah Moen.

Pengajar Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, sesepuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu tak sengaja mengucapkan nama Prabowo atau biasa disebut selip lidah.

Menurut Adi, ingatan Mbah Moen terhadap nama Prabowo memang masih melekat lantaran intensifnya Prabowo mengunjungi Mbah Moen. Hal ini tak lain karena pada Pilpres 2014 lalu, PPP di bawah kepemimpinan Suryadarma Ali mengusung Prabowo sebagai capres 2014.

"Sepertinya Mbah Moen lagi keselip lidah. karena Pilpres 2014 lalu Prabowo sangat intensif mengunjungi Mbah Moen karena dukungan PPP pada dirinya," ujar Adi kepada Tirto, Sabtu (2/2/2019).

"Begitupun di Pilpres kali ini Prabowo beberapa kali rajin sowan ke Mbah Moen lebih sering ketimbang Jokowi," imbuhnya.

Menurut Adi, selip lidah merupakan hal yang wajar dilakukan setiap manusia ketika sedang berbicara. Seharusnya, hal seperti ini tak perlu diributkan hingga menjadikan sebuah kegaduhan pada tahun politik ini. Namun, kubu Prabowo-Sandiaga Uno terlanjur menanggapi doa tersebut sebagai ungkapan dari lubuk hati Mbah Moen.

Adi melihat kubu Prabowo-Sandi memanfaatkan kesalahan Mbah Moen ini sebagai ajang promosi dari seorang ulama yang sudah sepuh dan dianggap terhormat.

"Disebut keuntungan tidak, tapi ini jadi bahan kampanye gratis. Macam durian runtuh lah," katanya.

Adi juga menyarankan kubu Jokowi-Ma'ruf tak perlu berlebihan dalam memberikan reaksinya atas opini yang coba dibangun lawannya.

"Rileks saja, tak usah reaktif. Ini murni keseleo lidah, manusiawi," ungkap Adi.

Sebelumnya, beredar video viral di media sosial saat KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) membacakan doa penutup pada akhir acara "Sarang Berdzikir untuk Indonesia Maju" di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah pada Jumat, 1 Februari 2019. Acara tersebut dihadiri langsung oleh petahana Joko Widodo yang didampingi sang istri, Iriana.

Dalam video tersebut, Mbah Moen membacakan doa penutup pada akhir acara. Yang menjadi perhatian, Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menyebut nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam doanya, bukan nama Jokowi yang berada di sampingnya.

"Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij'al ya ilahana," kata Mbah Moen yang membacakan doa sambil melihat secarik kertas kuning yang dia keluarkan dari sakunya.

Diketahui, potongan doa Mbah Moen itu kurang lebih memiliki arti “ya Allah, inilah pemimpin, inilah pemimpin Prabowo, jadikan, ya Tuhan kami”. Petikan doa yang terselip nama Prabowo itu terekam di menit ke 3 lewat 40 detik dari video berdurasi 6 menit 37 detik.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto