tirto.id - Sekolah kedinasan terkenal memiliki seleksi penerimaan yang ketat. Calon mahasiswa sekolah kedinasan wajib memiliki kemampuan akademik yang baik sekaligus fisik dan mental yang sehat.
Salah satu syarat kondisi fisik pelamar sekolah kedinasan adalah mata sehat dan tidak minus. Lantas, apakah berkacamata bisa masuk sekolah kedinasan? Ya, siswa berkacamata karena memiliki mata minus bisa masuk sekolah kedinasan.
Faktanya, ada beberapa sekolah kedinasan yang boleh dilamar oleh pendaftar bermata minus atau berkacamata. Kelima sekolah kedinasan tersebut termasuk IPDN, PKN STAN, STIN, STMKG, dan Poltek SSN.
Kelima sekolah ini sama-sama memiliki jurusan yang menerima pelamar dengan kondisi mata minus dan berkacamata. Bagi siswa lulusan SMA sederajat yang berkacamata bisa mempertimbangkan kelima sekolah tersebut.
Beberapa sekolah kedinasan saat ini sudah membuka pendaftaran seleksi masuk calon taruna/taruni atau mahasiswa baru. Salah satu sekolah kedinasan yang sudah membuat pendaftaran adalah Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN).
Sementara itu, beberapa sekolah kedinasan lain masih menunggu waktu pembukaan pendaftaran. Pembukaan pendaftaran seleksi sekolah kedinasan biasanya berlangsung jelang akhir tahun ajaran baru.
Berdasarkan seleksi tahun sebelumnya pendaftaran sekolah kedinasan berlangsung mulai akhir Maret hingga April. Namun, pembukaan pendaftaran di beberapa sekolah kedinasan kemungkinan akan mundur pada tahun ini.
Hal ini dipengaruhi oleh Ramadhan dan libur panjang Hari Raya Idul Fitri 2024 yang berlangsung pada April. Oleh karena itu, jadwal daftar beberapa sekolah kedinasan tahun ini diprediksi akan berlangsung mulai pertengahan April hingga Mei 2024.
Sekolah Kedinasan yang Menerima Mata Minus & Berkacamata
Tidak semua sekolah kedinasan mewajibkan pelamar untuk memiliki mata yang sehat atau tidak berkacamata. Hal ini karena ada beberapa sekolah kedinasan yang memperbolehkan pelamar bermata minus dan berkacamata mendaftar.
Berikut ini beberapa sekolah kedinasan yang menerima pelamar dengan mata minus dan berkacamata berdasarkan seleksi tahun 2023:
1. Politeknik Statistika (STIS)
Politeknik Statistika atau Sekolah Tinggi Ilmu Statistika (STIS) merupakan sekolah kedinasan yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sesuai namanya, bidang pendidikan utama di STIS adalah ilmu statistik.
STIS menjadi salah satu sekolah kedinasan yang bisa dilamar oleh penderita mata minus dan pengguna kacamata. Pada seleksi 2023, STIS memberikan toleransi bagi pelamar yang memiliki mata minus (rabun jauh) atau plus (rabun dekat) di bawah 6 dioptri.
Artinya, siswa yang memiliki mata minus atau plus antara 1-5 dioptri masih bisa melamar STIS. Selain toleransi mata minus, STIS juga menetapkan syarat pelamar wajib memiliki kondisi fisik dan mental yang sehat, serta bebas narkoba.
2. Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN)
Sekolah kedinasan lain yang dapat dilamar oleh penderita mata minus adalah PKN STAN. Sekolah kedinasan ini berdiri di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Bidang pendidikan yang diajarkan di PKN STAN adalah ilmu keuangan dan akuntansi. Seleksi PKN STAN pada 2023 tidak mensyaratkan kondisi mata bagi para pelamarnya.
Ini artina, pelamar dengan mata minus dan plus bisa mendaftar PKN STAN pada seleksi tahun kemarin. Syarat fisik yang ditetapkan pada pendaftaran PKN STAN adalah sehat jasmani, tidak bertato, dan tidak ada bekas tindik.
3. Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN)
STIN merupakan sekolah kedinasan yang bergerak di bawah naungan Badan Intelijen Negara (BIN). STIN juga menjadi salah satu sekolah kedinasan yang dilamar oleh pengguna kacamata.
Seleksi masuk STIN di tahun 2023 memberikan batas toleransi kondisi mata minus dan plus bagi pelamar berkacamata. Pelamar berkacamata yang boleh mendaftar STIN adalah mereka yang memiliki minus atau plus maksimal 1 dioptri.
Sayangnya, meskipun mata minus dan plus boleh mendaftar, pelamar yang buta warna dilarang mendaftar. Syarat fisik untuk mendaftar STIN lainnya adalah tinggi badan minimal, berat badan ideal, tidak bertato, tidak bertindik, dan tidak memiliki riwayat patah tulang.
4. Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG)
Sekolah kedinasan lain yang bisa dilamar siswa bermata minus adalah STMKG. STMKG adalah sekolah kedinasan yang berdiri di bawah naungan Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika (BMKG).
STMKG memperbolehkan pelamar bermata minus atau berkacamata untuk mendaftar seleksi. Namun, terdapat batas toleransi kondisi mata minus dan plus yang diatur oleh STMKG pada seleksi 2023.
Pelamar berkacamata yang boleh mendaftar seleksi STMKG 2023 adalah pengguna lensa spheris maksimal minus 4 dioptri dan lensa silindris maksimal minus 2 dioptri. Pelamar juga tidak boleh buta warna.
STMKG juga menetapkan syarat tambahan bagi pelamar berkacamata. Syarat tambahan itu adalah bersedia melakukan operasi laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK) dengan biaya sendiri jika diterima atau lulus seleksi STMKG.
5. Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN)
Sekolah kedinasan Poltek SSN bergerak di bawah naungan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Sekolah kedinasan ini juga membuka peluang bagi pelamar yang memiliki mata minus dan berkacamata.
Berdasarkan seleksi 2023, Poltek SSN menetapkan bahwa pelamar berkacamata yang boleh mendaftar memiliki mata minus maksimal 1 dioptri. Pelamar tidak boleh buta warna, baik parsial maupun total.
Syarat fisik mendaftar Poltek SSN lainnya terkait tinggi badan, berat badan ideal, tidak bertato, tidak bertindik, dan tidak cacat fisik atau mental.
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yulaika Ramadhani