tirto.id - Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengungkap hasil pertemuan antara Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, di rumah SBY, Mega Kuningan, Jakarta Pusat, tadi pagi (9/8/2018).
"Keduanya sepakat untuk melanjutkan komunikasi ini lebih intens lagi karena waktu yang makin mendesak. Prinsipnya seperti itu," kata Muzani pukul 11.28 WIB, di Rumah Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).
Menurut Muzani, komunikasi intens yang akan dilakukan Prabowo dan SBY itu termasuk membahas perkara cawapres.
"Beliau [Prabowo dan SBY] akan mengintensifkan itu [pembahasan cawapres] dan hasil intensitas komunikasi itu nanti akan mengerucut kepada satu nama nanti," kata Muzani.
Selain itu, menurut Muzani, SBY dan Prabowo juga membahas kelanjutan koalisi Gerindra-Demokrat setelah semalam renggang beserta alternatif-alternatif yang mungkin diambil dalam waktu yang mendesak ini.
"Pak Prabowo juga banyak mendiskusikan tentang bagaimana power sharing yang akan dilakukan pada saatnya nanti ketika rakyat memberikan kepercayaan kepada beliau sebagai presiden RI," kata Muzani.
Namun, Muzani enggan menyebutkan mekanisme power sharing yang akan dilakukan Prabowo dan SBY dalam membentuk koalisi. Ia hanya menegaskan bahwa hubungan Gerindra-Demokrat tidak boleh terganggu dengan adanya riak-riak kecil yang muncul semalam.
"Pokoknya tekad kedua pemimpin ini sudah bulat kita harus menyelamatkan Indonesia ya," kata Muzani.
Muzani pun meminta kepada publik agar bersabar menunggu keputusan koalisi dan cawapres Prabowo. "Pokoknya intensitas komunikasi dari kedua pemimpin ini akan diintensifkan dalam satu hari ini dan tunggulah hari ini," kata Muzani.
Sebelumnya, Muzani menyatakan deklarasi dan pengumuman cawapres Prabowo akan dilakukan malam ini. Ia pun menyatakan sudah ada dua nama cawapres yang mengerucut, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Sandiaga Uno.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Maya Saputri
