Menuju konten utama

Demokrat Tak Pernah Terima Surat Prabowo Soal "Jenderal Kardus"

"Kami tidak pernah menerima surat. Sama sekali tidak ada surat dari Prabowo yang kami terima," ujar Hinca.

Demokrat Tak Pernah Terima Surat Prabowo Soal
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin dan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan berbincang disela rapat darurat tertutup di DPP Partai Demokrat, Rabu (3/1/2017). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan pihaknya tidak pernah menerima surat dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Surat yang dimaksud berisi penjelasan Prabowo yang disebut sebagai "Jenderal Kardus" oleh Wasekjen Demokrat Andi Arief melalui akun twitternya.

"Kami tidak pernah menerima surat. Sama sekali tidak ada surat dari Prabowo yang kami terima," ujar Hinca usai menghadiri rapat bersama Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di rumah SBY, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (9/8/2018) dini hari.

Andi menyebut Prabowo sebagai "Jenderal Kardus" sebab lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Pada Rabu (8/8/2018) malam, Andi menyebut ada uang sebesar Rp500 miliar disetor Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kepada PKS, PAN, dan Gerindra agar Sandiaga mendapatkan jatah cawapres pendamping Prabowo.

"Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaskan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," cuit Andi.

Penjelasan terkait persoalan yang diangkat Andi disebut Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani telah dikirim Prabowo kepada SBY melalui surat pada Rabu (8/8/2018) malam, namun SBY tidak membalasnya.

"Bahwa Pak Prabowo menjelaskan di dalam surat yang disampaikan, bahwa selama ini kami Gerindra sudah menjalin komunikasi yang baik dengan PKS dan PAN, kemudian selama ini kami juga menjalin komunikasi yang baik dengan ulama, kiai dan para habib. Kemudian mereka menyodorkan ini, ijtima ulama," kata Muzani, di rumah Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/8/2018) malam.

Kedua belah pihak dijadwalkan bertemu pada Kamis (9/8/2018) pagi.

"Perbincangan komunikasi mengenai koalisi ini untuk memastikan pasangan yang akan diusung itu masih terus berlangsung. Kami terus akan memperbincangkannya pada hari ini [Kamis, 9 Agustus 2018]," pungkas Hinca Panjaitan.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Husein Abdulsalam

tirto.id - Politik
Reporter: Husein Abdulsalam
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Maya Saputri