Menuju konten utama

Sekjen Gerindra: Biaya Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali Berlebihan

Gerindra mempermasalahkan besaran nilai anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali.

Sekjen Gerindra: Biaya Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali Berlebihan
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menilai biaya penyelenggaraan pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali berlebihan. Sebab, pemerintah menganggarkan Rp1 triliun untuk membiayai pertemuan yang digelar pada Oktober 2018 tersebut.

"Event itu enggak lebih dari satu minggu [pelaksanaannya]. Rp1 Triliun [Biayanya]. Itu yang menyebabkan kami keberatan," kata Muzani di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018).

Menurut Muzani, dengan mengeluarkan dana sebesar itu pemerintah seolah mengabaikan upayanya sendiri untuk penghematan anggaran dan peningkatan penerimaan pendapatan negara.

"Fraksi Partai Gerindra ingin agar dana Rp1 Triliun itu sebaiknya digunakan untuk membantu rakyat miskin dan para petani," kata Muzani.

Meski begitu, Muzani menyatakan Fraksi Gerindra tetap mendukung terselenggaranya pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali. Menurut dia, penyelenggaraan forum itu menjadi sebuah kebanggaan bagi Indonesia karena telah diberi kepercayaan dunia menggelar forum internasional.

"Biarlah kita hormati tamu itu dengan menghormatkan secukupnya tidak perlu berlebih-lebihan. Hemat," kata Muzani.

Pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia rencananya dihelat pada 12-14 Oktober 2018 di Bali. Diperkirakan 15 ribu peserta, termasuk Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari 189 negara akan hadir.

Selain itu, akan ada perwakilan dari organisasi-organisasi internasional, pimpinan perbankan internasional, akademisi dari berbagai negara, serta petinggi berbagai perusahaan terkemuka dunia.

Pada Juni 2017, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan pemerintan menyiapkan anggaran pertemuan tersebut hingga Rp1 triliun. Ia pun berharap Bank Indonesia membiayai 30 persen dari jumlah dana tersebut.

"Mungkin Komisi XI bisa ikut menegosiasikan," ujar Sri dalam rapat kerja dengan Komisi XI, Jakarta, pada 14 Juni 2017.

Baca juga artikel terkait BANK DUNIA atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Addi M Idhom