tirto.id - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memprediksikan akan ada penambahan 100 pesawat setiap harinya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali saat pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) - World Bank yang akan berlangsung pada 12-14 Oktober 2018 mendatang.
"Kita sudah perhitungkan mereka [pesawat] bisa masuk ke Bali, tapi parkirnya enggak semuanya bisa di Bali," ujar Budi dalam acara Ikatan Alumni ITS di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta pada Jumat (2/3/2018).
Budi mengatakan pemerintah telah menyiapkan 6 titik parkir pesawat (apron) di daerah luar Bali. Enam apron itu ada di Surabaya Makassar, Mandalika, Jember, Banyuwangi dan Lombok.
"Enggak termasuk hotel. Parkir saja di sana," ucapnya.
Ia mengatakan, ada sekitar 15 ribu undangan dari 189 negara anggota IMF dan World Bank. Dari 15 ribu tersebut, ada sebanyak 1.500 di antaranya adalah staf IMF, observer (pengamat) sebanyak seribu orang dan investor sebanyak 5 ribu orang.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Selasa (27/2/2018) menyebutkan tiket penerbangan dari sejumlah negara menuju Bali telah ludes untuk tanggal-tanggal menjelang pertemuan tahunan IMF - World Bank. Bahkans, beberapa peserta kesulitan mendapatkan tiket.
“Penerbangan sudah fully booked. Dan saat ini masih ada yang ingin datang. Mereka sekarang kesulitan mendapatkan flight in dan flight out-nya,” kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (26/2/2018).
Para peserta itu, kata Menkeu, akan mulai datang seminggu sebelum pertemuan dimulai. “In-nya sekitar seminggu sebelumnya, out-nya sesudah selesainya annual meeting,” ucapnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Alexander Haryanto