tirto.id - Sebagai tuan rumah penyelenggara pertemuan tahunan Bank Dunia-IMF, pemerintah Indonesia telah menyiapkan dana sebesar Rp1 triliun untuk persiapan acara tersebut di Bali pada Oktober 2018.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat ditemui di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
"Seluruhnya mungkin sekitar Rp1 triliun," kata Darmin.
Darmin menjelaskan dana tersebut akan dialokasikan secara bertahap dalam APBN dan dimanfaatkan untuk pembangunan sarana infrastruktur di sekitar kawasan penyelenggaraan pertemuan tahunan Bank Dunia-IMF.
Salah satunya pembangunan terowongan underpass di Tugu Ngurah Rai sepanjang 600 meter untuk mengurangi kemacetan akibat pertemuan arus dari Tol Bali Mandara ke arah Bandara dan dari Nusa Dua ke Denpasar.
"Pembangunannya ada yang dimulai sejak sekarang, seperti underpass, supaya lalu lintasnya jangan macet," kata Darmin.
Sementara itu, untuk akomodasi bagi para peserta, Darmin menegaskan hal itu akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak penyelenggara pertemuan tahunan Bank Dunia-IMF, bukan oleh pemerintah.
"Kalau hotel itu bukan tanggungan pemerintah, itu dibayar oleh mereka sendiri," ujar Darmin, seperti diberitakan Antara.
Darmin mengatakan menjadi tuan rumah untuk event internasional seperti ini memiliki dampak positif yaitu bisa menambah devisa serta menggerakkan sektor pariwisata.
Menurut Darmin, meski mengeluarkan anggaran cukup besar, pemerintah justru akan mendapatkan penghasilan karena perhelatan Bank Dunia-IMF dihadiri banyak petinggi dunia. Dari sisi akomodasi, kamar-kamar hotel berbintang pasti akan banyak dipesan. “Itu uang pemasukannya besar,” katanya.
Untuk itu, Darmin mengharapkan penyelenggaraan pertemuan ini bisa berjalan sukses, apalagi Indonesia pada saat yang sama juga menjadi tuan rumah event olahraga se-Asia yaitu Asian Games 2018.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri