tirto.id - Mars “Yalal Waton” merupakan lagu "kebangsaan" yang sangat penting bagi Nahdlatul Ulama (NU). Lagu yang dikenal dengan judul lain “Syubbanul Wathan” ini memiliki berperan dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme di kalangan para pejuang, khususnya santri.
Lagu “Yalal waton” diciptakan oleh Kiai Haji (K.H.) Abdul Wahab Hasbullah, yang sekaligus merupakan salah satu tokoh pendiri NU. Diciptakan sebelum Indonesia merdeka, lagu “Yalal Waton” masih terus eksis, terutama di kalangan pesantren dan NU, hingga saat ini.
Kalangan NU hampir selalu menyanyikan lagu “Yalal Waton” dalam acara-acara yang digelarnya, baik acara keagamaan maupun kebangsaan.
Sejarah Lagu "Yalal Waton" yang Diciptakan pada Masa Penjajahan
Sejarah "Yalal Waton" tidak terpisahkan dari situasi Indonesia pada masa pendudukan Belanda. Keberadaan penjajah yang semakin menyengsarakan membuat rakyat sadar dan memiliki keberanian untuk melakukan perlawanan demi meraih kemerdekaan.
Sebagaimana disinggung di atas bahwa pencipta "Yalal Waton" adalah K.H. Abdul Wahab Hasbullah. Proses diciptakannya mars "Yalal Waton" ini bermula dari semangat Abdul Wahab muda untuk berjuang melawan penjajah.
Mengutip dari artikel “Sejarah di Balik Lahirnya Lagu ‘Kebangsaan’ Yaa Lal Wathan” (2016) yang dimuat di NU Online, setelah kembali dari Makkah pada 1914, ia merasa prihatin melihat bangsanya di bawah penjajahan.
Meski telah bergabung dengan Sarekat Islam (SI) yang dipimpin HOS Tjokroaminoto, Wahab merasa belum maksimal dalam berpikir dan bergerak demi kemerdekaan Indonesia. Pada situasi demikian, KH Abdul Wahab merasa perlu mendirikan organisasi pendidikan yang lebih berfokus pada tujuan memupuk nasionalisme para pemuda.
Akhirnya, pada 1916, KH Wahab Hasbullah mendirikan perguruan bernama Nahdlatul Wathan (Kebangunan Tanah Air). Ia dibantu oleh sejumlah kiai lain seperti KH Mas Mas Mansyur, Abdul Kahar, serta arsitek terkemuka bernama Soejoto.
Choirul Anam dalam buku KH Abdul Wahab Chasbullah: Hidup dan Perjuangannya (2015) mencatat, Nahdlatul Wathan mendapat sambutan hangat dari kalangan umat Islam, terutama para pemuda.
Di tahun yang sama, setelah mendapat izin berupa status badan hukum dari pemerintahan Hindia Belanda, Nahdlatul Wathan mendirikan sekolah setara SD. Dalam susunan pengurus, Abdul Wahab menempati posisi sebagai pimpinan dewan guru.
Di samping sebagai pusat kegiatan belajar-mengajar, gedung Nahdlatul Wathan menjadi markas bagi berkumpulnya pemuda. Para pemuda yang berkumpul dan berdiskusi di situ berkeinginan mendalami perihal keagamaan, kemasyarakatan, dan kebangsaan.
Tak lama kemudian cabang Nahdlatul Wathan berdiri di berbagai tempat. Muncul di Wonokromo dengan nama Ahlul Wathan (warga bangsa), di Gresik bernama Far’ul Wathan (elemen bangsa), Hidayatul Wathan (pencerah bangsa) di Jombang, dan masih banyak lagi.
Bersamaan dengan berdirinya lembaga pendidikan ini, KH Abdul Wahab Hasbullah menciptakan syair heroik “Yalal Waton” atau “Syubbanul Wathan”. Lagu perjuangan dalam bahasa Arab ciptaan Mbah Wahab tersebut menjadi bagian penting dalam pendidikan di sana. “Yalal Waton” selalu dinyanyikan setiap hendak memulai kegiatan belajar-mengajar.
Apa Arti "Yalal Waton"?
Berkaitan dengan sejarahnya, lagu "Yalal Waton" memiliki makna mendalam. Lantas, apa arti yalal waton? Secara bahasa, yalal waton artinya 'wahai tanah air'. Lirik "Yalal Wathon" mengandung pesan pentingnya cinta tanah air, persatuan, dan kesatuan bangsa Indonesia.
Lagu ini juga menjadi simbol dari semangat kebangsaan dan keislaman yang diusung NU. Semangat cinta tanah air tersebut terwujud dalam lirik-lirik "Ya Lal Wathon" dan artinya.
Sebagai misal, dalam baris kedua lagu "Yalal Waton" lirik Arab, ada syair yang berbunyi, "Hubbul wathon minal iman." Arti dari lirik tersebut adalah 'cinta tanah air sebagian dari iman'.
Lantas, apakah “Yalal Waton” termasuk sholawat? Meski hampir selalu digunakan dalam berbagai acara NU, lagu “Yalal Waton” bukanlah termasuk selawat.
Secara definitif, selawat adalah syair puji-pujian kepada Nabi Muhammad saw. dan Allah Swt. yang sering dikumandangkan dalam berbagai acara keagamaan. Sementara itu, mars “Yalal Waton”, meski berlirik bahasa Arab, merupakan sebuah lagu perjuangan yang menggugah semangat cinta tanah air dan semangat perjuangan.
Lirik "Ya Lal Wathon" dan Artinya Lengkap
Lagu “Syubbanul Wathan” atau biasa dikenal dengan “Ya Lal Wathan” merupakan syair yang bermakna cinta tanah air. Lagu ini menjadi lagu "kebangsaan" bagi para santri secara khusus, dan NU secara umum.
Dalam skripsi Sejarah Perkembangan Lagu Syubbanul Wathan Tahun 1916-2019 dijelaskan, lirik "Ya Lal Wathon" yang dibuat Abdul Wahab dicatat oleh Abdul Halim, pemuda asal Leuwimunding, Cirebon.
Berkaitan dengan lirik lagu “Yalal Wathon”, Chairul Anam dalam buku Pertumbuhan dan Perkembangan NU, dikutip dari skripsi berjudul Lagu Yaa Lal Wathan Karya KH Abdul Wahab Hasbullah Perspektif Ludwig Wittgenstein, mencatat bahwa ada dua versi lirik lagu “Yalal Waton”.
Versi pertama ditulis oleh Abdul Halim dengan menggunakan huruf Arab pegon. Ia merupakan pendamping Abdul Wahab hingga akhir hayatnya. Sementara itu, lirik "Yalal Waton" kedua yang populer saat ini merupakan versi KH Maimoen Zubair. Bila ditarik lebih jauh versi KH Maimoen Zubair masih bertalian erat dengan versi yang aslinya.
Diriwayatkan ketika KH Maimoen Zubair belajar di pesantren Tambakberas dan sekolah di Syubbanul Wathan, setiap hari sebelum masuk kelas, dia bersama seluruh murid lainnya diwajibkan menyanyi lagu ciptaan Kiai Wahab Hasbullah ini. Berikut ini lirik lagu “Ya Lal Wathon” dan artinya.
1. Lirik “Ya Lal Wathon” dan artinya versi 1
Berikut ini lirik "Yalal Waton" Latin versi pertama:Ya ahlal wathan ya ahlal wathan
Hubbul wathan minal iman
Hubbul wathan ya ahlal wathan
Wala takun ahlal hirman
Innal kamala bil a’mal
Walaisa zalika bil aqwal
Fa'mal tanal maa fil amal
Wala takun mahdlal qawal
Dun-ya kamuu maa lil-maqar
Wa innama hiya lil mawar
Fa'mal bil mal maula amar
Walaa takun baqaraz zimar
Lam ta'lamu man dau-waruu
Lam ta'qiluu maa ghaiyaruu
Aina in-thaa-i maa sai-yaruu
Kaifa-in-thaa-i maa sai-yaruu
Am hummu fii-hi-sa-qakum
Ilaa al-madzaabhiki dzab-khakum
Am i'taquu-kum uq-baa-kum
Am yudii-muu a'ba-kum
Ya ahlal uquulis salimah
Wa ahlal quluu-bil aa-zimah
Kuu-nuu bil-himmati aa-liyah
Walaa takun kasaa-imah
Terjemahan:
Wahai bangsaku
Cinta Tanah Air bagian dari iman
Cintailah tanah airmu
Jangan kalian jadi jajahan
Semua itu menuntut perbuatan
Tak hanya cukup dengan ucapan
Jangan cuma berbicara
Dunia ini bukan tempat menetap
Hanya tempat berlabuh
Bertindaklah karena perintah Tuhan
Jangan seperti sapi tunggangan
Kalian tak tahu siap yang bikin ulah
Juga kalian tak berfikir sesuatu bakal berubah
Kapan perjalanan macam ini terhenti
Juga bagaimana suatu peristiwa akan usai
Adakah mereka memberimu minum?
Juga kepada ternakmu?
Adakah mereka membebaskan kamu dari beban?
Wahai bangsaku yang berfikir jernih
Berperasaan halus
Kobarkanlah semangatmu
Jangan jadi pembosan!
2. Lirik Mars “Yalal Waton” latin versi 2
Lagu "Yalal Waton" lirik Arab dan Latin versi kedua bisa disimak di bawah ini:Lirik "Yalal Waton" Arab
يا للوطن، يا للوطن، يا للوطنحب الوطن منالإيمان
ولاتكن من الحرمان
انهضوا أهل الوطن
يا للوطن، يا للوطن، يا للوطن
حب الوطن منالإيمان
ولاتكن من الحرمان
انهضوا أهل الوطن
اندونيسيا بلادى
أنت عنوان الفخاما
كل من يأتيك يوما
طامحا يلق حماما
كل من يأتيك يوما
طامحا يلق حمام
Lirik "Yalan Waton" LatinYa lal wathan
Ya lal wathan
Ya lal wathan
Hubbul wathan minal iman
Wala takun minar hirman
Inhadlu alal wathan
Indonesia biladi
Anta ‘unwanul fajhama
Kullu may ya'tika yauma
Thamihay yalqa himama
Lirik "Yalal Waton" Artinya:
Pusaka hati wahai tanah airkuCintaku dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah hai Bangsaku
Pusaka hati wahai tanah airku
Cintaku dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah hai Bangsaku
Indonesia Negeriku
Engkau panji martabatku
Siapa datang mengancammu
Kan binasa di bawah dulimu.
Editor: Fadli Nasrudin