Menuju konten utama

Sejarah Hari Stroke Sedunia 29 Oktober dan Tema Peringatan 2022

Berdasarkan sejarah, tepat pada hari ini, Sabtu (29/10/2022) Hari Stroke Sedunia sudah dirayakan selama 16 tahun, tepatnya sejak 29 Oktober 2006.

Sejarah Hari Stroke Sedunia 29 Oktober dan Tema Peringatan 2022
Ilustrasi Stroke. tirto.id/Sabit

tirto.id - World Stroke Day atau Hari Stroke Sedunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 29 Oktober. Berdasarkan sejarah, tepat pada hari ini, Sabtu (29/10/2022) Hari Stroke Sedunia sudah dirayakan selama 16 tahun.

Peringatan Hari Stroke Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik terkait kondisi stroke itu sendiri. World Stroke Organization (WSO) menyatakan bahwa penyakit stroke diderita oleh satu dari empat orang dewasa selama hidup mereka.

Masih berdasarkan data WSO, di tahun ini setidaknya ada akan ada 12,2 juta orang di seluruh dunia akan mengalami stroke pertama mereka. Sebanyak 6,5 juta orang akan meninggal karena stroke.

Stroke sendiri merupakan kondisi dimana suplai darah ke otak terganggu. Hal ini menyebabkan otak menjadi kekurangan oksigen dan sel-selnya mulai kehilangan fungsi yang memicu kerusakan otak parsial hingga permanen.

Menyusul fungsi otaknya yang terganggu bahkan rusak, penderita stroke dapat mengalami kelumpuhan seperti gangguan berbicara, memori, motorik, hingga pemahaman.

Kasus stroke dapat meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia. Namun, 60 persen kasus stroke terjadi pada orang berusia di bawah 70 tahun dan 16 persen bisa terjadi pada individu berusia di bawah 50 tahun.

Menurut Mayo Clinic risiko terkena stroke berkaitan dengan faktor medis dan gaya hidup. Beberapa kebiasaan yang dapat memicu stroke antara lain kurang aktif secara fisik, obesitas, merokok, sering minum minuman keras, hingga konsumsi obat-obatan terlarang.

Sementara itu, stroke juga bisa dipicu oleh faktor medis misalnya diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit kardivaskular, hingga adanya riwayat pribadi dan kelarga yang terkena stroke. Belakangan ditemukan bahwa infeksi COVID-19 juga bisa memicu stroke.

Sejarah Hari Stroke Sedunia 29 Oktober 2022

Melansir National Today, Hari Stroke Sedunia dicetuskan oleh WSO. Penetapan hari internasional ini berkaitan dengan tingginya risiko penderita stroke di seluruh dunia.

Kemudian, WSO bergabung dengan International Stroke Society (ISS) dan bekerja sama dengan lembaga nirlaba lainnya untuk melakukan kampanye kesadaran tentang stroke. Dengan demikian, Hari Stroke Sedunia resmi dirayakan pertama kali pada 2006.

Tujuan utama gerakan Hari Stroke Dunia dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran publik tentang penyakit stroke. Selain itu, hari istimewa tersebut menjadi momen untuk membantu meningkatkan kualitas hidup penderita stroke.

Hari Stroke Sedunia juga menjadi pengingat bagi seluruh komunitas dunia bahwa stroke bisa menyerang siapa saja. Oleh karena itu, di momen Hari Stroke Sedunia WSO menyerukan masyarakat untuk:

  • Fokus menjalani hidup sehat, seperti makan makanan bergizi, aktif bergerak, kurangi alkohol, hindari merokok, dan hindari penggunaan obat-obatan terlarang.
  • Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memperoleh diagnosis dini.
  • Memahami gejala stroke, agar bisa menolong orang tersayang lebih cepat.

Tema Hari Stroke Sedunia 2022

Tema kampanye peringatan Hari Stroke Sedunia 2022 sama dengan tema peringatan pada 2021, yaitu "Minutes can saves lives. Learn the signs, say it's a stroke, save #Precioustime".

Menurut WSO hal ini karena di tahun 2021 dan 2022 kampanye Hari Stroke Sedunia akan berfokus dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanda-tanda stroke serta perlunya tindakan tepat dan cepat dalam menangani serangan stroke.

Hal ini karena semakin lama stroke ditangani, maka semakin tinggi risiko kerusakan otak hingga kematian terjadi. WSO menyebutkan, gejala stroke bisa dikenali dikenali dengan akronim "FAST",yaitu

  • Face (wajah), yaitu kondisi wajah penderita tiba-tiba melemah.
  • Arm (tangan), yaitu kondisi tangan penderita melemah.
  • Speak (kemampuan berbicara), yaitu kondisi penderita tiba-tiba kesulitan berbicara atau kehilangan kemampuan bicara.
  • Time (waktu), yang artinya kehilangan waktu sama dengan kehilangan fungsi otak.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora