tirto.id - Dalam sejarah, lagu "Maju Tak Gentar" adalah representasi semangat mengusir penjajah dalam pertempuran 10 November 1945 yang menjadi cikal bakal sejarah Hari Pahlawan Nasional.
Lirik lagu "Maju Tak Gentar" merepresentasikan semangat perjuangan para pemuda dalam pertempuran melawan Sekutu. Salah satunya Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
Lagu Nasional "Maju Tak Gentar" diciptakan oleh Cornel Simanjuntak, tak lama setelah pertempuran 10 November pecah.
Selain menulis lirik Lagu Nasional "Maju Tak Gentar", pemuda Batak yang lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara, pada 1921, tersebut juga menciptakan beberapa lagu kepahlawanan lainnya. Di antaranya "Bungaku", "Tanah Tumpah Darahku", "Kemuning", "Mekar Melati", "Oh, Angin", "Topan", "Pada Pahlawan", dan "Tjitra".
Lirik Lagu 'Maju Tak Gentar'
Berikut ini lirik lagu "Maju Tak Gentar" yang kerap dinyanyikan dalam peringatan Hari Pahlawan saban 10 November:
Maju tak gentar
Membela yang benar
Maju tak gentar
Hak kita diserang
Maju serentak
Mengusir penyerang
Maju serentak
Tentu kita kita menang
Reff:
Bergerak bergerak
Serentak Serentak
Menerkam Menerjang Terkam
Tak gentar tak gentar
Menyerang menyerang
Majulah majulah menang
Makna Lagu "Maju Tak Gentar" dan Sejarahnya
Salah satu lagu yang cukup representatif untuk menggambarkan semangat perjuangan para pahlawan dalam mengusir penjajahan kala itu adalah lagu "Maju Tak Gentar" yang diciptakan oleh Cornel Simanjuntak. Terlebih, selain menjadi seorang guru dan komposer, ia juga turut angkat senjata mengusir penjajah.
C. Simanjuntak ikut berjuang bersama laskar rakyat di Front Senen dan Tanah Tinggi melawan NICA (Netherlands Indies Civil Administration). Pada 10 Desember 1945, ia dibawa ke Centraal Burgerlijke Ziekenhuis (sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) karena terluka. Bahkan, dalam sebuah pertempuran, bokong Cornel sempat kena tembak.
Perannya dalam perjuangan melawan penjajah inilah yang menjadi latar belakang sejarah lagu "Maju Tak Gentar". Penciptaan tembang perjuangan tersebut dilandasi oleh semangat pantang menyerah yang pernah dirasakan Cornel Simanjuntak ketika menjadi prajurit.
Sebagaimana dicatat oleh Sopan Adrianto dalam Indonesia Pusaka (2019), makna lagu "Maju Tak Gentar" ialah ajakan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk melakukan perang semesta melawan penjajah, yang saat itu telah merampas segala hak dan martabat bangsa.
Lagu ini menggambarkan keberanian rakyat Indonesia, yang kala itu dilengkapi perlengkapan seadanya, tetapi berani melawan Belanda dengan persenjataan lebih lengkap.
Makna lagu "Maju Tak Gentar" juga berkaitan dengan semangat para pejuang dalam mengusir penjajahan pada masa itu. Demi membangkitkan semangat rakyat Indonesia, maka diciptakanlah lagu ini. Apalagi, sebagaimana disinggung di atas, Cornel punya pengalaman berjuang bersama pejuang RI.
Dalam salah satu kutipan lirik Lagu Nasional "Maju Tak Gentar" terdapat kalimat maju tak gentar membela yang benar. Lirik tersebut merupakan simbol bahwa rakyat Indonesia pada masa itu berjuang membela kebenaran demi meraih kemerdekaan.
Makna lagu "Maju Tak Gentar" dalam kutipan lirik itu selaras dengan perkataan Bung Tomo dalam orasinya menjelang Pertempuran 10 November. Ia mengatakan bahwa pejuang RI berada di pihak yang benar sehingga akan dilindungi oleh Tuhan.
Editor: Agung DH
Penyelaras: Fadli Nasrudin