tirto.id - Sejarah perkembangan animasi Indonesia memang tidak sekompleks perkembangan animasi di dunia. Hal ini karena produksi animasi di dalam negeri banyak dipengaruhi oleh produksi animasi di luar negeri.
Lantas, siapa kartun pertama di Indonesia dan kapan animasi masuk ke Indonesia?
Indonesia berhasil menciptakan kartun pertama pada akhir 1970-an. Namun, terkait kapan animasi masuk ke Indonesia sudah terjadi sebelum itu, tepatnya pada tahun 1950-an.
Hal ini dibuktikan lewat terciptanya konten animasi pertama berupa iklan kampanye berjudul Si Doel Memilih (1955) karya Dukut Hendronoto alias Pak Oot.
Kemudian, banyak animasi dari luar negeri berdatangan ke Indonesia termasuk kartun produksi dari Walt Disney, Warner Bross, dan beberapa animasi Jepang.
Meskipun kebanyakan animasi di Indonesia berasal dari luar negeri, Indonesia nyatanya pernah memiliki sejarah animasi lewat hiburan tradisional seperti wayang. Berikut penjelasan sejarah animasi di Indonesia sekaligus nama kartun pertamanya.
Sejarah Animasi di Indonesia
Menurut Nina Tri Daniati, dkk. dalam Dasar-Dasar Animasi (2023), sejarah animasi di Indonesia diduga sudah dimulai sejak abad ke-9 lewat tradisi pewayangan.
Kendati demikian, pemanfaatan teknologi digital untuk membuat animasi dan terciptanya nama kartun pertama Indonesia terjadi pada abad ke-20.
Wayang, lebih tepatnya wayang kulit, adalah sebuah kegiatan hiburan tradisional yang memanfaatkan bayangan boneka wayang.
Menurut Daniati, dkk, proses proyeksi bayangan bayang pada dinding atau layar pertunjukkan inilah yang disebut sebagai teknik animasi.
Bayangan-bayangan pada wayang timbul berkat sorotan lampu di belakang dalang. Dalang akan menggerakkan boneka sesuai dengan jalan cerita dan menciptakan proyeksi sebuah gambar yang bergerak alias animasi tradisional.
Sementara itu animasi pertama di Indonesia muncul usai Pak Oot menciptakan iklan Si Doel Memilih (1955). Dikutip dari Antara, iklan animasi tersebut merupakan kampanye bermuatan politis.
Berkat pembuatan iklan inilah Pak Oot kemudian dikirim oleh Pusat Film Negara (PFN) untuk belajar ke Walt Disney, bersama dengan beberapa seniman film lainnya.
Tak hanya dikirim ke Walt Disney, sejumlah seniman Indonesia juga dikirim UNESCO untuk belajar animasi ke Singapura pada 1975.
Sepulang dari pendidikan di Disney dan Singapura, para seniman mulai mengembangkan ilmunya dalam pembuatan animasi.
Menurut Mardi dalam Buku Menggambar untuk Animasi (2021) kala itu para animator dalam negeri menggunakan teknik animasi sederhana menggunakan plastik taplak meja.
Alat ini digunakan para animator karena tidak mampu membeli celluloid animation yang kala itu harganya sangat mahal dan langka. Puncaknya, di akhir tahun 1970-an, Indonesia berhasil membuat kartun pertamanya.
Kartun Pertama di Indonesia
Film kartun pertama di Indonesia diciptakan olehDwi Koendoro dan Pramono berjudul Kayak Beruang (1979). Film ini dilombakan dalam lomba film mini Dewan Kesenian Jakarta dan berhasil memperoleh penghargaan.
Masih menurut Mardi, film animasi Kayak Beruang berdurasi kurang lebih 5 menit. Meskipun singkat, film kartun ini menjadi pencetus produksi film-film kartun lainnya di dalam negeri.
Tidak lama setelah Kayak Beruang tayang, film-film kartun dalam negeri lainnya mulai bermunculan. Bapak Dongeng Indonesia, Drs. Suyadi alias Pak Raden turut serta berkontribusi dalam memproduksi animasi dalam negeri.
Adapun kartun pertama Pak Raden tayang di TVRI pada 1983 berjudul Si Huma. Kartun ini cukup fenomenal dan diminati banyak masyarakat.
Kemudian, Pak Raden kembali merilis kartun lainnya berjudul Si Unyil dan Timun Mas yang dibuat dengan metode stop motion, papercut, dan animasi dua dimensi (2D).
Lalu, pada tahun 2000-an Indonesia mulai bisa menghasilkan animasi-animasi yang jauh lebih baik. Memasuki 2010, produksi film-film animasi buatan dalam negeri semakin masif dan dapat dinikmati di layar kaca.
Beberapa film kartun Indonesia yang terkenal termasuk:
- Kiko in the Deep Sea
- Nussa dan Rara
- Si Hebring
- Adit Sopo Jarwo
- Si Juki
- Keluarga Somat.
Editor: Dhita Koesno