tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sejumlah hal pada menteri kabinetnya pada sidang kabinet terakhir yang diselenggarakan di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur. Ia meminta menterinya untuk ikut serta mendukung kelancaran rencana dan program kerja presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
"Kita semua harus mendukung penuh program presiden terpilih, pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif," kata Jokowi dalam rapat yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (13/9/2024).
Demi mendukung rencana dana program kerja presiden terpilih, Jokowi meminta para menterinya ikut merumuskan kebijakan sesuai dengan visi dan misi Prabowo-Gibran.
"Jika diperlukan diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuatkan, segera diselesaikan! Utamanya untuk program-program unggulan presiden terpilih," kata Jokowi.
Dia menjelaskan bahwa dukungan kepada rencana dan program kerja diharapkan dapat membuat laju pemerintahan Prabowo-Gibran semakin cepat dan bisa langsung kerja usai dilantik.
"Agar setelah dilantik pemerintahan baru bisa segera bekerja dan berlari kencang," katanya.
Di sisa masa waktu jabatan yang kurang dari 40 hari, Jokowi juga menagih menterinya untuk menuntaskan semua program kerja di masing kementerian atau lembaga yang mereka pimpin.
"Saya ingin tegaskan beberapa hal, pertama segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai baik berkaitan dengan serapan, administrasi pertanggung jawaban, dan kendala yang belum terselesaikan," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi berharap para menterinya mampu menjaga stabilitas dan kondusifitas masyarakat. Salah satu cara menjaga stabilitas adalah dengan menahan inflasi dan daya beli masyarakat agar tetap tumbuh.
Dia tak ingin menterinya membuat kebijakan yang kontroversial karena khawatir menimbulkan ketegangan dan pertentangan masyarakat.
"Artinya kita harus bisa menjaga daya beli masyarakat, jaga inflasi, jaga pertumbuhan, jaga keamanan, jaga ketertiban, dan jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrim terutama yang berkaitan dalam hajat orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak," kata dia.
Jokowi kembali meminta maaf dan berterimakasih atas kinerja menterinya. Dia meminta maaf jika ada sikap maupun tutur katanya yang membuat para menteri menjadi sakit hati.
"Terakhir saya juga ingin meminta maaf kepada bapak ibu semuanya jika dalam 10 tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal-hal yang kurang maksimal sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya rasa itu," kata Jokowi.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Anggun P Situmorang