tirto.id -
Pertemuan tersebut awalnya dijadwalkan pada Minggu (29/7/2018) malam ini di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
“Pertemuan lanjutan kedua pimpinan partai batal karena masing-masing masih menyelesaikan rapat di majelis tinggi,” jelas Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahean, lewat keterangan tertulis yang diterima Tirto.
Pertemuan antar kedua pimpinan partai ini dijadwalkan kembali akan diselenggarakan pada Senin (30/7/2018) pukul 10.00 WIB di tempat yang sama.
Selanjutnya, pada hari yang sama SBY juga akan melakukan pertemuan dengan Presiden Partai Keadilan Sosial (PKS), Shohibul Iman, di Hotel Gran Melia Jakarta pukul 19.30 WIB.
"Dalam waktu segera, Senin besok sudah bisa bertemu," kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (27/7/2018) malam.
Hinca enggan membeberkan terkait materi yang akan dibahas dalam pertemuan kedua pimpinan parpol tersebut.
Dia mengungkapkan, pertemuan antara SBY-Sohibul direncanakan yang menjadi tuan rumahnya adalah PKS.
SBY dan Prabowo sebelumnya telah menggelar pertemuan terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 pada Rabu (24/7/2018) di kediaman SBY, Mega Kuningan, Jakarta. Sehari setelah itu, Kamis (25/7/2018), SBY bertemu Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, di kediaman SBY.
Situasi di kubu oposisi kian dinamis setelah pertemuan SBY dengan Prabowo. Usai pertemuan pertama, SBY mengatakan partainya membuka jalan untuk berkoalisi dalam pilpres mendatang. Di sisi lain, Gerindra selama ini cukup lekat dengan PKS dan PAN sebelum Partai Demokrat datang mendekat.
“Sekarang, kalau dilihat posisi PAN dan PKS yang terkunci setelah SBY membuka lebar pintu koalisi. Demokrat partai besar. Berkoalisi berdua saja dengan Gerindra sudah cukup [untuk maju pilpres],” kata peneliti politik dari Saiful Mujani Research Center (SMRC), Sirojuddin Abbas, saat dihubungi Tirto.id beberapa waktu lalu.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Maya Saputri