tirto.id - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Ganip Warsito meninjau persiapan
Rumah Sakit (RS) Lapangan Ijen Boulevard di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat (11/6/2021) untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus baru.
Dalam kunjungan tersebut, Ketua Satgas memastikan bahwa segala aspek yang dibutuhkan baik dari Sumber Daya Manusia (SDM), sarana dan prasarana untuk penanganan COVID-19 di wilayah Kota Malang dan daerah penyangganya dalam kondisi siap.
“Semua yang ada di sini saya cek dan pastikan, baik itu menyangkut masalah nakesnya, dokter, perawat dan relawan juga fasilitas dan obat-obatan semua dalam keadaan siap,” tegas Ganip.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 per Jumat, 11 Juni 2021 pukul 12.23 WIB, keterisian tempat tidur RS Lapangan Boulevard tergolong rendah, yakni 67 dari total kapasitas 307 tempat tidur.
Dari data tersebut, Ganip optimistis bahwa RS Lapangan Ijen Boulevard dapat lebih siap mengantisipasi apabila terjadi lonjakan kasus. Tentunya hal hal yang berkaitan dengan lonjakan kasus itu tidak diharapkan dan COVID-19 dapat dikendalikan.
“Keterisian tempat tidur tergolong sedikit. Sehingga kita bisa mengantisipasi manakala terjadi ledakan kasus, tapi tidak berharap itu karena kita telah melakukan berbagai upaya pengendalian,” jelas Ganip.
Upaya dalam rangka menekan dan mengendalikan angka kasus COVID-19 sudah dilakukan Satgas, diantaranya. Pertama, menurut Ganip, pemerintah pusat telah dan terus melakukan langkah pendampingan kepada seluruh komponen di daerah untuk meningkatkan manajemen yang ada di lapangan.
Dalam hal ini, Ganip mengakui memang masih ada beberapa daerah yang masih kurang dan memiliki keterbatasan dalam kaitan manajemen penanganan COVID-19.
“Untuk memperbaiki manajemen lapangan dalam rangka penanganan COVID-19 yang terjadi di wilayah kita,” kata Ganip.
Selain pendampingan, Satgas Penanganan COVID-19 juga melakukan upaya penguatan dari berbagai aspek, baik dalam konteks pencegahan berbasis sosialisasi dan edukasi, penanganan hingga rehabilitasi.
“Penguatan baik dari aspek tenaga medis, obat-obatan maupun lapangan dengan pengetatan program atau pelaksanaan PPKM Mikro dalam rangka untuk penegakan protokol kesehatan,” jelas Ganip.
Dalam hal ini, Ganip juga secara khusus mengimbau kepada masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan 3M. Menurutnya, melalui 3M maka masyarakat dapat saling melindungi satu sama lain dan mencegah terjadinya penularan COVID-19.
“Saya mengimbau kepada masyarakat untuk berdisiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan,” terang Ganip.
“Ini yang terpenting. Kalau diri kita terjaga maka orang lain juga terjaga, akhirnya semua aman,” imbuhnya.
Berikutnya, Ganip juga mengatakan bahwa langkah penanganan lain yang dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kerja sama berbagai pihak atau multipihak dalam konteks pentaheliks.
Dalam konteks tersebut, Ganip lebih menekankan pentingnya peran tokoh masyarakat, adat, agama dan pemuda khususnya untuk edukasi dan sosialisasi penerapan protokol kesehatan.
“Saya mengajak para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama tokoh pemuda untuk bersama-sama dengan Satgas melakukan sosialisasi edukasi atas pentingnya protokol kesehatan,” jelas Ganip.
Selanjutnya, dia juga mendorong dan mengajak masyarakat agar mendukung pelaksanaan program vaksinasi guna meningkatkan kekebalan tubuh dan membentuk imunitas sebagai pertahanan dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
“Kalau ada program vaksinasi jangan ragu-ragu untuk melaksanakan vaksinasi karena bisa membentuk dan memperkuat imunitas,” tandasnya.
Editor: Agung DH