tirto.id - Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan bahwa Indonesia bersikap terbuka dengan semua jenis alternatif pengobatan terkait COVID-19.
Menurut Wiku hal ini didasari agar dapat meningkatkan angka kesembuhan setinggi-tingginya pada pasien yang terinfeksi virus Corona, COVID-19.
Meski begitu, Wiku menegaskan bahwa setiap jenis pengobatan COVID-19 harus lolos tahapan uji klinis sebelum diberikan kepada pasien yang membutuhkan. Tujuannya agar pengobatan yang diberikan dipastikan aman dan dapat menyembuhkan pasien.
"Terkait dengan uji klinis, tahapan ini adalah sebuah kewajiban yang harus dilakukan sebelum obat layak digunakan secara umum oleh masyarakat umum," Wiku menjawab pertanyaan media dalam agenda Keterangan Pers di Graha BNPB, Selasa (5/10/2021) seperti dilansir dari laman Satgas COVID-19.
Kedepannya menurut Wiku, pemerintah akan segera menginformasikan update terkait perkembangan obat dan material kesehatan untuk mendukung pelayanan COVID-19.
"Karena semata-mata tujuan kita bersama ialah meningkatkan kesembuhan setinggi-tingginya," kata Wiku.
Sementara itu, selain akan meng-update perkembangan obat serta materian kesehatan untuk mendukung penyembuhan dan pelayanan terhadap pasien COVID-19, saat ini pemerinta terus melakukan pemerataan vaksinasi COVID-19.
Hingga saat ini, Indonesia sudah mencapai 2 juta dosis vaksinasi COVID-19 sehari. Pada 29 September 2021 sebanyak 2.049.125 dosis vaksin yang disuntikan dalam sehari, yakni sebanyak 1.291.850 dosis untuk penyuntikan vaksin ke-1 dan 757.275 dosis untuk vaksin ke-2.
Hingga 5 Oktober 2021, total yang sudah divaksinasi dosis vaksin ke-1 mencapai 94.939.217 orang dan dosis vaksin ke-2 sebanyak 53.656.921 orang, atau 45,59% dan 25,71% dari target vaksinasi 208.265.720 orang.
Sementara, untuk dosis ke-3 atau vaksinasi booster bagi tenaga kesehatan sebayak 7.283 dosis per 4 Oktober 2021, dengan jumlah tenaga kesehatan 924.828 orang.
Salah satu strategi pemerintah adalah mengupayakan ketersediaan vaksin dan mempercepat program vaksinasi sehingga semakin banyak masyarakat terlindungi.
Pemerintah juga terus mengupayakan ketersediaan vaksin baik lewat skema multilateral maupun bilateral demi mencukupi stok yang ada saat ini dan menjaga laju vaksinasi sesuai dengan stok vaksin yang ada.
Editor: Iswara N Raditya