Menuju konten utama

Satgas Imbau 4 Pemda Tujuan Mudik Kebut Vaksinasi

Gubernur Jabar, Jateng, Jatim dan DIY diminta untuk memonitor dan meningkatkan cakupan vaksinasi menjelang Ramadan dan Idulfitri.

Satgas Imbau 4 Pemda Tujuan Mudik Kebut Vaksinasi
Keterangan Pers Juru Bicara Pemerintah Prof Wiku Adisasmito di Kantor Presiden Jakarta, Selasa (12/1/2021). (FOTO/Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Negara)

tirto.id - Koordinator Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, mendorong pelaksanaan vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia baik pada dosis pertama, kedua dan ketiga.

Wiku menekankan agar capaian vaksinasi lebih ditingkatkan terutama menjelang Ramadan dan saat masyarakat Indonesia banyak menjalankan tradisi mudik lebaran.

"Kepada Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk terus memantau data vaksinasi kedua di wilayahnya dan harus ditingkatkan dengan proteksi maksimal dan berlapis. Agar mudik semakin aman dari COVID-19," kata Wiku saat konferensi pers pada Selasa (29/3/2022).

Hingga saat ini vaksinasi dosis pertama di Indonesia sudah mencapai 72 persen dari populasi, dosis kedua 58 persen, dan dosis ketiga 7 persen. Melihat angka tersebut, Wiku menekankan pada vaksinasi dosis ketiga atau booster terutama pada kelompok lansia.

"Kami menargetkan ada 21,5 juta lansia, dari jumlah tersebut 79 persen di antaranya sudah dosis 1, 60 persen sudah dosis 2, dan 10 persen sudah booster," jelasnya.

"Vaksin dosis kedua dan booster harus ditekankan, hingga 70 persen," imbuhnya.

Wiku mengungkapkan bahwa selepas Ramadan kemungkinan terjadi lonjakan penularan kasus COVID-19 sangat besar. Maka selain vaksinasi ada 2 hal lagi yang menjadi indikator untuk menekan penularan semaksimal mungkin.

"Ada 3 indikator yaitu Rt (reproduksi aktif), harus ditekan, positivity rate diturunkan saat testing ditingkatkan dan vaksinasi harus ditingkatkan," ujarnya.

Dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadan ada sejumlah aspek protokol yang perlu menjadi perhatian demi mencegah penularan Covid-19, antara lain:

Kegiatan ibadah seperti salat Tarawih hingga Iktikaf harus memastikan kapasitas maksimal dan tidak membuat kerumunan dari sebelum hingga sesudah ibadah.

"Aturan ini akan diatur oleh Pemda setempat dengan instruksi dari Kemenag dan Kemendagri sesuai level PPKM," jelasnya.

Pengaturan protokol kesehatan, penyediaan tempat cuci tangan, pengukur suhu tubuh dari sebelum dan sesudah ibadah.

"Serta tetap mengenakan masker baik saat shalat, berdzikir, membaca Alquran, Iktikaf, hingga pendistribusian atau penerimaan infak dan zakat," terangnya.

Wiku juga meminta agar setiap masjid di siagakan Satgas Covid-19 yang menegakkan protokol kesehatan di area masjid dan sekitarnya.

"Kami meminta agar masyarakat bijaksana dalam beraktivitas, terutama dalam tradisi rutin seperti sahur on the road, buka bersama dan open house mohon tetap dipertimbangkan urgensi serta risikonya," pungkas dia.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky