tirto.id -
Bahkan, kata dia, hari ini stok beras sudah menembus angka 41.227 ton, melampaui batas aman stok beras di Jakarta.
"Jadi ini bisa kita pastikan aman untuk bulan Ramadan dan kita akan nambah terus, targetnya 3 ribu ton perhari. Kemarin sudah mencapai 4.500 sampai 5 ribu ton," ujar Sandiaga di gudang Gudang Beras, Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (16/5/2018).
Baca juga:
Berdasarkan keterangan Sandiaga, nantinya Pemprov DKI juga akan melakukan "jelajah distribusi" untuk memastikan stok beras tersebut tidak menumpuk dan dapat langsung tersalurkan ke masyarakat. Pemprov DKI juga akan menggandeng asosiasi pedagang, baik dari pasar tradisional maupun modern, untuk memastikan kestabilan harga.
Sebab, lanjutnya, kerap kali para spekulan menimbun persediaan beras dan menyebabkan harga pangan melonjak di pasar meski stok sedang melimpah.
"Stoknya menumpuk dan ini semua ditotal, FS (Food Station) ini stoknya Rp120 miliar, di PD Pasar Jaya ada Rp30 miliar dan pasar modern ada Rp50 miliar. Total 200 miliar kurang lebih stok kita," imbuh mantan ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia tersebut.
Jika harga pangan dan stok di DKI dapat dikendalikan dan distribusi berjalan lancar, distribusi pasokan beras itu juga diharapkan bisa menjangkau kota-kota penyangga seperti Depok, Tangerang dan Bekasi.
"FS bersama Pasar Jaya seharusnya selain fokus di DKI dan sekitarnya juga bisa mulai sharing ke daerah-daerah lain. Oleh karena itu kita terus lakukan kunjungan. Kemarin di Magelang, Sabtu ini di Brebes. Setelah itu selama bulan suci Ramadan akan ke Blitar dan beberapa daerah lain untuk mengamankan pasokan," ujar Sandiaga.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yulaika Ramadhani