Menuju konten utama

Sandiaga Pasrah bila Tak Dipilih Jadi Cawapres Ganjar Pranowo

Sandiaga Uno optimistis bisa menjadi cawapres Ganjar Pranowo, tetapi juga tetap akan melihat situasi politik menjelang pendaftaran Pilpres 2024.

Sandiaga Pasrah bila Tak Dipilih Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno berbicara di depan kader PPP saat Rapat Koordinasi Pemenangan Pemilu 2024 di Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (16/7/2023). ANTARA FOTO/Siswowidodo/YU

tirto.id - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno mengamini keyakinan Plt Ketua Umum PPP Mardiono bahwa Sandiaga berpeluang besar menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Sandiaga lantas optimistis tetapi juga tetap melihat situasi politik menjelang pendaftaran Pilpres 2024.

"Saya optimistis tapi juga realistis. Saya siap dipinang, tapi saya juga siap jika pimpinan memberikan keputusan yang belum sesuai dengan harapan," kata Sandiaga di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Sandiaga tidak ingin larut dalam wacana pencalonan cawapres. Ia berdalih tak mau melupakan tugasnya saat ini sebagai seorang menteri di pemerintahan Joko Widodo.

Menurut Sandiaga publik saat ini mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia usai pandemi COVID-19. Meski sudah membaik, tapi Sandiaga melihat masih memiliki tantangan dalam sektor lapangan kerja.

Sandiaga menilai tugas-tugas tersebut yang harus dikedepankan oleh dirinya sebagai seorang menteri dan kader partai.

"Yang menjadi fokus adalah tugas di kementerian dan tugas di Bapillu nasional untuk bagaimana kita bisa menawarkan percepatan pembangunan yang fokus pada ekonomi, lapangan kerja dan kestabilan daripada harga-harga," kata Sandiaga.

Mardiono sebelumnya meyakini Sandiaga akan menjadi cawapres Ganjar. Hal itu disampaikan Mardiono seusai melantik Pengurus Pusat Wanita Persatuan Pembangunan di Kota Surabaya bersama Sandiaga Uno, Minggu (30/7/2023).

"Kalau PPP saya yakini 99 persen, yang satu persen itu adalah takdir Allah. Kenapa, karena sekarang sudah mengerucut. Dari sepuluh sudah menjadi lima (bacawapres). Lima itu sudah milik orang lain. Jadi yang tersisa tinggal satu," kata Mardiono.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Bayu Septianto