Menuju konten utama
Periksa Fakta

Salah: PDIP, Nasdem, dan PKB Bersatu

Di Instagram beredar sebuah video yang menunjukkan PDIP, PKB, dan Nasdem berkoalisi. Video tersebut berasal dari kejadian tahun 2014.

Salah: PDIP, Nasdem, dan PKB Bersatu
Header Periksa Fakta Hoaks PDIP, PKB, dan Nasdem Bersatu. tirto.id/Fuad

tirto.id - Pemilihan umum (Pemilu) 2024 memang telah selesai. Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga sudah mengumumkan hasil perhitungan suara pada 20 Maret 2024 lalu.

Meski begitu, dinamika antar partai politik masih menjadi bahan perbincangan di media sosial.

Hal ini ditemukan di salah satu unggahan Instagram akun @singpalingkuat. Video singkat tersebut menunjukkan pertemuan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Periksa Fakta Hoaks PDIP PKB dan Nasdem Bersatu

Periksa Fakta Hoaks PDIP, PKB, dan Nasdem Bersatu

Video tersebut kemudian diberi keterangan teks yang intinya menyebut adanya pembentukan koalisi dari tiga partai tersebut.

"Akhirnya bersatu untuk bangsa yang beretika," begitu tulis keterangan penyerta dalam video.

Video singkat tersebut telah mengumpulkan 428 ribu penonton. Di dalam unggahan juga terdapat lebih dari 33 ribu tanda suka dan hampir 800 komentar.

Hal ini menarasikan seolah-olah tiga partai tersebut bersatu dan bekerjasama. Padahal, pada Pemilu 2024, PDIP berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP),

Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Kamis, 02 November 2023 - 10:11 WIB oleh Royandi Hutasoit dengan judul "Sejarah Singkat 4 Partai Politik Koalisi Pengusung Ganjar-Mahfud MD". Untuk selengkapnya kunjungi:

https://nasional.sindonews.com/read/1241193/12/sejarah-singkat-4-partai-politik-koalisi-pengusung-ganjar-mahfud-md-1698894671

Untuk membaca berita lebih mudah, nyaman, dan tanpa banyak iklan, silahkan download aplikasi SINDOnews.

- Android: https://sin.do/u/android

- iOS: https://sin.do/u/ios

Hanura, dan Perindo untuk mengusung pasangan calon Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sedangkan, Nasdem dan PKB berkoalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar PDIP, Nasdem, dan PKB bersatu dan berkoalisi?

Pemeriksaan Fakta

Setelah menyaksikan keseluruhan potongan video pendek tersebut, Tirto melakukan penelusuran menggunakan metode reverse image search dari potongan gambar dari video tersebut.

Salah satu hasil penelusuran menunjukkan foto dari Tempo yang menunjukkan latar belakang yang sama. Terlihat di belakang Cak imin, Surya Paloh, Megawati, Puan Maharani, dan Jokowi, sebuah papan bergambarkan logo Partai Nasdem, PDIP, dan PKB secara berurutan. Latar ini mirip dengan yang ada di video di Instagram.

Selain itu, pakaian yang dikenakan Megawati, Surya Paloh, dan Cak Imin di foto juga identik dengan video Instagram tersebut.

Berdasar keterangan foto di Tempo, kejadian tersebut adalah deklarasi kerja sama PDIP, Nasdem, dan PKB pada 14 Mei 2014 lalu. Sementara itu, informasi dalam artikel menjelaskan kalau kerja sama ini dilakukan sebelum deklarasi dukungan untuk (kala itu) calon presiden Joko Widodo dan wakilnya, yang akan dilakukan pada 19 Mei 2014.

Penelusuran lebih lanjut terkait deklarasi koalisi tiga partai tersebut pada tahun 2014, mengarahkan ke video dari Kompas TVini dan Beritasatu berikut. Terlihat beberapa kegiatan seperti penyampaian pidato dari Megawati dan saat menyanyikan lagu Indonesia raya, serupa dengan potongan video yang ada di Instagram.

Kesimpulan

Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, klaim bersatunya PDIP, PKB, dan Nasdem bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

Video yang digunakan di Instagram adalah video lama, dari tahun 2014. Kala itu, ketiga partai tersebut memang berkoalisi dan berkumpul pada 14 Mei 2014, sebelum deklarasi dukungan untuk Jokowi dan wakilnya, yang belum ditentukan saat itu.

==

Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email [email protected].

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Alfons Yoshio Hartanto

tirto.id - Periksa fakta
Penulis: Alfons Yoshio Hartanto
Editor: Farida Susanty