Menuju konten utama

Sakit, Djarot Batal Blusukan di Jakarta Timur

Djarot sebelumnya ia telah dijadwalkan akan melakukan blusukan di Kelurahan Pisangan Baru dan Kelurahan Rawa Bunga, Jakarta Timur

Sakit, Djarot Batal Blusukan di Jakarta Timur
Warga warga Kelurahan Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur berorasi saat menunggu kedatangan Calon Wakil Gubernur Djarot Saeful Hidayat, Jakarta, Selasa, (24/1). Djarot membatalkankan kampanye di kawasan tersebut karena sakit. Tirto.id/Naomi Pardede

tirto.id - Seperti telah diagendakan sejak pagi, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomer dua, Djarot Saiful Hidayat, rencananya akan melakukan aksi kampanye dan blusukan pada Selasa (24/1) siang tadi di Kelurahan Pisangan Baru dan Kelurahan Rawa Bunga, Jakarta Timur. Akan tetapi kedua rencana tersebut harus gagal karena Djarot dikabarkan sakit, dan para relawan yang telah mempersiapkan kedatangannya baru memperoleh kabar pembatalan lebih kurang pukul 13:30 WIB.

Menurut rencana awal, mantan walikota Blitar itu akan datang pada pukul 13:00 WIB untuk melakukan blusukan dan silaturahmi dengan warga di Jalan Pisangan Baru Tengah II, RT 07/RW 03, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur. Aksi kampanyenya kemudian akan dilanjutkan dengan silaturahmi bersama para warga yang tinggal di Jalan Bekasi Timur II RT 14/RW 4, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur pada pukul 15:00 WIB.

“Kabar Pak Djarot batal hadir baru kami terima tepat saat acara seharusnya dimulai, yakni pukul setengah dua. Padahal sound system dari Pak Djarot sudah datang, timnya sudah datang,” ujar Bambang (40), Koordinator Relawan di Posko Kelurahan Pisangan Baru.

Bambang menambahkan bahwa absennya Djarot di daerah itu dikarenakan sakit pada bagian kaki yang mengakibatkan ia tidak bisa blusukan. “Harapannya sih, batalnya kunjungan Pak Djarot ke sini bisa diganti di waktu yang lain. Namun demikian, tadi masyarakat memaklumi dan tetap antusias serta tidak kecewa, karena memang sudah di hati,” kata Bambang sembari tersenyum.

Ketika Tirto menanyakan apa saja yang sebenarnya hendak disampaikan para warga saat Djarot datang, Bambang mengatakan para relawan telah mengatur rute blusukan yang memungkinkan Djarot melihat sendiri hal-hal apa saja yang harus dibenahi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke depannya. Sejumlah permasalahan yang akan disampaikan itu, di antaranya adalah mengenai MCK yang tidak layak dan kali mati yang tidak berfungsi. “Karena tidak jadi hadir, keluhan dan aspirasi warga tersebut akan tetap kami sampaikan kepada Pak Djarot secara tertulis,” tutur Bambang lagi.

Seorang warga setempat bernama Rika (32) pun mengaku memaklumi absennya Djarot yang dikarenakan sakit. Seandainya tadi berkesempatan bertemu Djarot, Rika mengaku ingin wilayah tempat tinggalnya yang terbilang kumuh dan padat bisa direlokasi seperti halnya perkampungan di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. “Kemungkinan satu sampai dua tahun lagi kan kami digusur. Mungkin bisa lah, kami dipindah tempat ke rumah susun,” ujarnya.

Rika sendiri mengaku tidak masalah apabila harus dipindahkan, karena ia merasa tempat tinggalnya sekarang sudah tidak layak dan kali di sekitar rumahnya kotor akibat tidak terjangkau pasukan oranye Dinas Kebersihan DKI Jakarta. “Selain itu, sebagai ibu rumah tangga, ingin juga menyampaikan tentang harga sembako agar tetap stabil,” ujar perempuan yang sehari-harinya berprofesi sebagai pedagang itu.

Baca juga artikel terkait AHOK-DJAROT atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Politik
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Aqwam Fiazmi Hanifan