Menuju konten utama

BSD, Batam & Morowali Masuk Kawasan Ekonomi Khusus Baru

AHY berharap KEK dapat menghadirkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, hingga menggerakkan ekonomi lokal di berbagai bidang.

BSD, Batam & Morowali Masuk Kawasan Ekonomi Khusus Baru
Pengendara melintas di depan landmark BSD CITY Jalan Raya Serpong, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (25/3/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/tom.

tirto.id - Pemerintah telah menyetujui tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang berada di Kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Pulau Batam dan Morowali. Dengan persetujuan itu, pembangunan KEK kesehatan, pendidikan dan teknologi di BSD, KEK kesehatan di Pulau Batam serta KEK pengembangan nikel di Morowali segera dimulai.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menuturkan, pembangunan tiga KEK tersebut akan sepenuhnya diserahkan kepada swasta. Di mana untuk pengembangan KEK di Pulau Bata makan melibatkan The Apollo Hospitals Group, rumah sakit asal India.

“Itu diharapkan kesehatan yang tingkat baik, untuk masyarakat di Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera,” ujarnya, saat ditemui wartawan, di Kantornya, Rabu (28/5/2024).

Kemudian, untuk pembangunan pusat pengembangan nikel di Morowali, PT Vale adalah perusahaan swasta yang akan dilibatkan. Dengan keterlibatan perusahaan-perusahaan tersebut, pendanaan pembangunan KEK seluruhnya berasal dari swasta pula.

“Swasta murni semuanya,” kata Airlangga.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agraria, Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono, memastikan sudah tidak akan ada lagi permasalahan lahan di KEK, di kemudian hari. Sebab, pihaknya ingin menghadirkan kepastian hukum hak atas tanah di KEK.

“Ini memberikan keyakinan juga bagi para investor kita untuk menanamkan modalnya,” ujar Agus.

Dengan mengalirnya investasi, dia berharap KEK dapat menghadirkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, hingga menggerakkan ekonomi lokal di berbagai bidang. Apalagi KEK yang telah disetujui adalah kawasan-kawasan ekonomi yang dikhususkan untuk bidang kesehatan, pendidikan, pariwisata, dan industri, termasuk industri kreatif.

Seperti KEK kesehatan di Pulau Batam misalnya, yang menurut AHY, bisa menarik lebih banyak masyarakat yang sebelumnya memilih berobat ke negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Pada saat yang sama, keberadaan pusat kesehatan di sana juga dinilai akan membuat wisatawan lebih nyaman untuk berwisata di Pulau Batam.

“Nah, harapannya dengan KEK ini jika sukses bisa kita bangun kawasan yang juga affordable, artinya terjangkau secara kebutuhan biayanya bagi masyarakat untuk berobat dengan baik di situ, maka nanti semuanya bisa hadir di Batam tersebut. ini yang sedang kita ikhtiarkan bersama,” kata putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Selain itu, dengan adanya KEK pengambangan nikel di Morowali, diharapkan bisa mendongkrak perekonomian yang bersumber dari pengolahan nikel di wilayah Sulawesi Tengah dan sekitarnya.

“Ini mudah-mudahan bisa menopang, sekaligus menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di masa depan,” tutur AHY.

Baca juga artikel terkait KAWASAN EKONOMI KHUSUS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Intan Umbari Prihatin