Menuju konten utama

Rusia Tawarkan Kerja Sama Proyek Nuklir, RI Masih Pikir-Pikir

Menko Airlangga Hartanto belum bisa memastikan perusahaan tersebut akan bekerja sama dengan Indonesia. Menurutnya, perlu ada pembahasan internal pemerintah.

Rusia Tawarkan Kerja Sama Proyek Nuklir, RI Masih Pikir-Pikir
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. ANTARA/HO-BPMI Setpres/pri

tirto.id - Pemerintah Rusia menawarkan proyek tenaga nuklir kepada pemerintah Indonesia. Hal tersebut disampaikan pemerintah Presiden Vladimir Putin sambil menawarkan Rosatom State Corporation, salah satu perusahaan pengelola energi nuklir berpengalaman di Rusia.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, belum bisa memastikan perusahaan tersebut akan bekerja sama dengan Indonesia. Ia mengaku perlu ada pembahasan di internal pemerintah.

"Itu tentu masuk dibahas dalam bauran energi kita dulu," kata Airlangga di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Airlangga enggan menjawab pemerintah setuju atau tidak. Ia menegaskan masuknya perusahaan tersebut tergantung kebijakan energi Indonesia.

"Tergantung rencana umum energi kita," kata Airlangga.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif merespon ketertarikan perusahaan energi Rusia untuk mengembangkan industri pembangkit listrik tenaga nuklir atau PLTN di Indonesia.

Menurutnya, tawaran kerja sama bilateral dalam hal pengembangan nuklir bukan hanya dari Rusia saja, tetapi juga sejumlah negara.

"Kami lihat nanti mana yang kompetitif dan reliable. Kebutuhan untuk nuklir baru akan dimulai tahun 2040 berdasarkan peta jalan energi yang telah kami susun," katanya seperti ditulis Antara.

Menteri Arifin menyatakan Indonesia mempunyai bahan baku yang dibutuhkan untuk pengembangan setrum nuklir dan permintaan listrik bersih ke depan. Ia menekankan agar pemintaan listrik harus aman dan teknologi nuklir juga harus proven.

Dalam tempo 20 tahun ke depan, lanjutnya, banyak negara juga akan menerapkan dan memanfaatkan teknologi nuklir dan tentu saja teknologi nuklir tersebut akan semakin terbukti aman.

Baca juga artikel terkait NUKLIR RUSIA atau tulisan lainnya dari Anggun P Situmorang

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Anggun P Situmorang
Editor: Anggun P Situmorang