tirto.id -
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan dampaknya sudah dapat dilihat dari data indeks harga perdagangan besar (IHPB) dan grosir jenis barang impor.
"Per September indeks harga perdagangan besar dan grosir jenis barang impor naik 0,66 persen. Secara spesifik harga AC naik 0,46 persen, harga peralatan listrik naik 0,85 persen," ujar Bhima kepada Tirto pada Rabu (10/10/2018).
Bhima mengatakan komponen barang elektronik yang berasal dari impor cukup besar, sehingga sangat sensitif terhadap fluktuasi nilai tukar.
Ia menyebutkan porsi barang impor elektronik dari impor nonmigas dalam negeri kurang lebih 5 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal Oktober merilis IHPB umum nonmigas pada September 2018, sebesar 165,18 atau naik 0,08 persen dari IHPB Agustus 2018 sebesar 165,04. Kelompok barang impor nonmigas menyumbang andil sebesar 0,09 persen, setelah sektor industri 0,11 persen, pertanian 0,25 persen, lalu pertambangan dan penggalian 0,03 persen.
"Jadi itu menunjukkan imbas rupiah sudah terasa di harga barang," ucapnya.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Maya Saputri