Menuju konten utama

Rumah Sakit Rusak, 26 Pasien Dititipkan di Polda Sulteng

Total pasien di RSUD Undata Palu adalah 68 orang, 26 orang di antaranya dititipkan di Polda

Rumah Sakit Rusak, 26 Pasien Dititipkan di Polda Sulteng
Mobil dan rumah yang terbakar akibat gempa Palu di Perumnas Balaroa, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). tirto.id/Arimacs Wilander

tirto.id - Sejumlah 26 pasien dari rumah sakit umum daerah (RSUD) Undata Palu dititipkan di halaman Polda Sulteng karena kondisi bangunan rumah sakit banyak yang mengalami kerusakan pascagempa dan tsunami di Palu-Donggala pada Jumat (28/9/2018).

Berdasarkan pantauan Antara, total pasien di RSUD Undata Palu adalah 68 orang, 26 orang di antaranya dititipkan di Polda demi keamanan dari ancaman terjadinya gempa susulan. Selain karena alasan pasien-pasien tersebut masih membutuhkan penanganan medis.

Umumnya pasien mengalami cedera patah tulang dan memerlukan oksigen, sehingga ada pasien dari RSUD Undata yang dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara dan rumah sakit lainnya.

"Setelah dirujuk dari RSUD Undata ada korban yang meninggal di rumah sakit lain," kata tim medis posko Polda, Joko Naslam.

Lebih lanjut Joko mengatakan, anak-anak juga membutuhkan tempat tidur yang layak karena kondisi terbuka, rawan kena ISPA dan demam. Tenaga medis yang siaga di posko sebanyak lima orang, satu orang relawan dan juga dua dokter dari RS Antapura.

Sementara di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Trianto Bialangi mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim medis gabungan untuk membantu korban gempa di Palu.

Tim tersebut telah berangkat sejak Sabtu (29/9/2018) dan telah tiba di Palu lalu memberi layanan kesehatan kepada korban.

Menurut Trianto, tim itu hasil kerja sama pemerintah provinsi Gorontalo, Ikatan Dokter Indonesia Gorontalo dan RSUP Kandou di Sulawesi Utara. Tim pemprov terdiri dari Dinkes Provinsi Gorontalo, RS Aloei Saboe, RS MM Dunda, KKP, PPNI, Dinkes Kabupaten Gorontalo.

Totalnya ada 43 orang tenaga medis yang terdiri dari dua dokter bedah bedah umum, dua dokter bedah tulang, satu spesialis penyakit dalam dan dua dokter umum.

Kemudian delapan perawat, dua anestesi, 11 perawat gawat darurat, tiga ahli farmasi, satu ahli gizi, satu tenaga kesehatan masyarakat dan sembilan sopir.

Baca juga artikel terkait GEMPA PALU DAN DONGGALA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Nuraini Ika
Editor: Yulaika Ramadhani