tirto.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim tak ada maksud khusus Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang membawa tanah dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara ke acara ritual Kendi Nusantara di lokasi proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kampung Akuarium yang berada di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara pada 2016 lalu pernah digusur saat Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Riza meminta publik tak mengaitkan peristiwa penggusuran tersebut dengan tanah yang dibawa Anies ke IKN Nusantara.
Namun, Riza tetap berharap dipilihnya tanah dari kampung Akuarium sebagai simbol bahwa semua warga Jakarta memiliki hak yang layak untuk hidup.
"Enggak usah dihubung-hubungkan ya, sama saja semua tanah. Sekalipun memang di Akuarium kita ingin warga Jakarta mendapat kesempatan untuk tinggal lebih layak, lebih baik, termasuk kampung akuarium," kata Riza di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (14/3/2022).
Riza juga menganggap semua tanah di Jakarta sama saja untuk diserahkan kepada Presiden Joko Widodo di IKN Nusantara.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu menuturkan, apa yang dilakukan Anies tersebut tidak perlu menjadi dikotomi. Sebab menurutnya semua pemimpin Jakarta seperti Ali Sadikin, Fauzi Bowo, hingga Ahok punya niat dan tujuan yang baik, yakni membangun kota dan warga Jakarta.
"Tugas kita jangan mempertentangkan, apalagi menghadap-hadapkan para pemimpin. Justru kita mempersatukan semua pemimpin yang ada," ucapnya.
Anies menghadiri undangan Presiden Joko Widodo untuk berkemah dan menginap di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Dalam undangan itu, Jokowi meminta setiap gubernur yang datang membawa tanah dan air dari wilayahnya masing-masing.
Melalui akun media sosialnya, Anies telah menjelaskan alasannya membawa tanah dari Kampung Akuarium. Dia menilai tanah Kampung Akuarium menghadirkan harapan bahwa pembangunan IKN hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil.
Pembangunannya justru harus memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua orang.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto