Menuju konten utama

Ribuan Militan ISIS Menyerah Usai Digempur Habis di Suriah

Ribuan pejuang ISIS atau jihad menyerahkan diri usah digempur selama satu jam oleh Syrian Democratic Forces (SDF).  

Ribuan Militan ISIS Menyerah Usai Digempur Habis di Suriah
Ilustrasi. Seorang pengunjuk rasa terlihat sebagai bayangan di balik bendera Suriah saat unjuk rasa diluar kedubes Amerika Serikat terhadap kemungkinan serangan terhadap Suriah di Athena, Yunani, Jumat (13/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Alkis Konstantinidis

tirto.id - Syrian Democratic Forces (SDF) melancarkan serangannya di kantong terakhir ISIS, Baghouz, Suriah pada Rabu (13/3/2019).

Operasi yang berlangsung selama satu jam tersebut membuat para pejuang ISIS atau jihad menyerahkan diri, seperti dilansir The Telegraph.

Akan tetapi, SDF memperkirakan bahwa sekitar tiga ribu orang, dan banyak di antaranya petarung telah keluar dari Baghouz selama 48 jam terakhir sebelum operasi penyerangan dilakukan.

Perjuangan ini bukanlah akhir, tetapi masih akan berlanjut karena beberapa pejuang ISIS melarikan diri, dan pastinya mereka akan merancang serangan balasan.

Juru bicara SDF mengatakan bahwa jihad ISIS tersebut menggunakan asap, debu, dan pasir di Baghouz untuk menyerang, ketika pasukan SDF lumpuh.

“Perjuangan masih berlanjut. Mereka tidak berjalan sejauh ini untuk berhenti,” lanjutnya kepada The Telegraph.

Melansir dari laman RadioFreeEuropeRadioLiberty, ada sekitar seribu pasukan militan ISIS beserta keluarga yang menyerah dalam pertempuran tersebut.

Juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Mustafa Bali juga mencuitkan soal kekalahan ribuan pasukan militan ISIS di akun Twitter pada, Kamis (14/3/2019) kemarin.

"Sekitar 1.300 teroris dan keluarga mereka menyerah kepada pasukan kami hari ini di tengah operasi kami melawan organisasi teroris Daesh," tulis Mustafa.

Jihad ISIS seringkali memanfatkan badai pasir, yang membuat pesawat perang tidak bisa beroperasi dan membuat tentara SDF tidak terlindungi. SDF juga mencegah adanya kejadian bom bunuh diri yang dilakukan oleh jihad.

Pada saat penyerangan kemarin, SDF hanya mendapati ratusan militan ISIS di Baghouz (yang menyerahkan diri), 38 orang di antaranya tewas dalam operasi tersebut.

Melansir Aljazeera, militan Jihad tersisa yang melarikan diri tersebut siap bertarung sampai mati. Kelompok tersebut memunculkan sebuah video propaganda beberapa hari sebelum penyerangan, yang berisi pesan dari pimpinan ISIS yang mengatakan pada jihad untuk tetap menjaga iman mereka.

“Besok, kehendak Tuhan, kita akan berada di surga dan mereka akan dibakar di neraka,” kata Abu Abdul Azeem dalam video tersebut.

Penyerahan diri oleh para militan ISIS yang terjadi di Baghouz karena penyerangan SDF tersebut dianggap terlalu gampang dan cepat.

Saat ini, SDF tengah menahan sekitar dua ribu militan ISIS termasuk wanita dan anak-anak.

Mereka sedang dalam perawatan intensif dari luka dan kekurangan gizi, juga memberikan pelatihan terhadap mereka agar bisa bebas dari pencucian otak paham ekstrimis. Namun, kamp ini tidak akan selamanya menampung mereka.

Militan ISIS yang terdiri dari warga negara-negara di dunia ini harus dikembalikan ke negaranya.

Moroko setuju untuk mengembalikan kewarga negaraan 8 warga negaranya yang saat ini menjadi pejuang ISIS, bersama dengan enam negara lain yang melakukannya.

Sementara, Irak bersedia mengambil dua ribu orang tahanan di Suriah tersebut. Akan tetapi, Inggris Raya menunjukkan sikap ofensif dengan menolak memulihkan kewarganegaraan jihad ISIS asal Inggris dan pada beberapa kasus justru mencabut kewarganeragaan mereka.

Usai pertempuran, Amerika Serikat (AS) sedang dalam proses menarik sebagian besar pasukannya dari Suriah. Namun, langkah ini justru menimbulkan kekhawatiran di antara para pejuang Kurdi sekutu.

Baca juga artikel terkait SERANGAN ISIS atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana & Genda Omaryhara

tirto.id - Politik
Penulis: Anggit Setiani Dayana & Genda Omaryhara
Editor: Yandri Daniel Damaledo