tirto.id - Jutaan ton kedelai impor akan masuk ke Indonesia untuk menutupi kelangkaan yang mengakibatkan pemogokan produsen tahu dan tempe.
Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan, 650 ribu ton dari 2,6 juta ton segera dikirim ke Indonesia.
“Impor kedelai di 2021 itu totalnya ada 2,6 juta ton, yang akan turun diperkirakan sampai Maret ada 650 ribu ton. Itu total kedelai untuk kebutuhkan produksi tahu tempe saja,” kata dia dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi IV DPR RI, Senayan Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2021).
Ia menjelaskan, langkah tersebut dilakukan untuk menekan harga kedelai impor yang mengalami kenaikan sampai 18 persen dalam dua bulan terakhir.
“Soal harga di distributor awalnya, Rp7.500 sampai Rp8.000, Desember naik jadi Rp8.500, kemudian Januari Rp9.200. Kementerian perdagangan dan satgas pangan terkait hal ini dan solusinya yang kita ambil secara bersama untuk 100 hari ke depan adalah menurunkan harga di distributor menjadi Rp8.500,” jelas dia.
Kelangkaan kedelai terjadi akibat pandemi COVID-19 yang melanda negara importir seperti Amerika Serikat yang menyumbang impor terbesar dari kuota 2,1 juta ton pada tahun lalu. Di sisi lain, ongkos pengakapalan juga naik dan waktunya lama. Akibat kelangkaan, pengrajin sempat mogok produksi selama bebera hari karena harga kedelai naik.
Kedelai merupakan komoditas pertanian yang bebas diimpor karena permintaan tahu dan tempe nasional tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) nilai transaksi impor kedelai Januari-November 2020 mencapai 932 juta dolar AS.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali