Menuju konten utama

Perajin Tempe di Sunter Mulai Berproduksi

Pekerja mulai melakukan proses produksi tempe di Kelurahan Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021).

Perajin Tempe di Sunter Mulai Berproduksi
Pekerja melakukan proses produksi tempe di Kelurahan Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021). tirto.id/Andrey Gromico
2021/01/04/pabrik-tempe-tirto-mico-2.jpg
Pekerja mencuci kedelai di Pabrik tempe di Kelurahan Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021). tirto.id/Andrey Gromico
2021/01/04/pabrik-tempe-tirto-mico-4.jpg
Produksi tempe di kawasan Jakarta kembali dilanjutkan setelah mogok produksi yang berlangsung selama tiga hari, terhitung 1-3 Januari 2021. tirto.id/Andrey Gromico
2021/01/04/pabrik-tempe-tirto-mico-10.jpg
Harga kedelai yang merupakan bahan baku utama tempe mencapai Rp9.200 per kilogram dari harga normal Rp7200 per kilogram. tirto.id/Andrey Gromico
2021/01/04/pabrik-tempe-tirto-mico-6.jpg
Untuk mencegah usahanya gulung tikar, kini para produsen tempe terpaksa memperkecil ukuran dan menaikkan harga jual tempe. tirto.id/Andrey Gromico
2021/01/04/pabrik-tempe-tirto-mico-7.jpg
Para produsen tempe juga mengurangi bahan bakuĀ  untuk diproduksi. tirto.id/Andrey Gromico
2021/01/04/pabrik-tempe-tirto-mico-8.jpg
Perajin tempe memastikan tempe sudah tersedia di pasaran mulai hari ini, Senin (4/1/2021). tirto.id/Andrey Gromico
2021/01/04/pabrik-tempe-tirto-mico-5.jpg
Perajin tempe memastikan tempe sudah tersedia di pasaran mulai hari ini, Senin (4/1/2021). tirto.id/Andrey Gromico
2021/01/04/pabrik-tempe-tirto-mico-1.jpg
Perajin tempe memastikan tempe sudah tersedia di pasaran mulai hari ini, Senin (4/1/2021). tirto.id/Andrey Gromico
2021/01/04/pabrik-tempe-tirto-mico-3.jpg
Para produsen berharap, pemerintah dapat kembali menstabilkan harga kedelai pada angka Rp7 ribu per kilogram.. tirto.id/Andrey Gromico
Pekerja mulai melakukan proses produksi tempe di Kelurahan Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/1/2021). Produksi tempe di kawasan Jakarta kembali dilanjutkan setelah mogok produksi yang berlangsung selama tiga hari, terhitung 1-3 Januari 2021. Aksi Mogok produksi tersebut akibat naiknya harga kedelai yang mencapai Rp9.200 per kilogram dari harga normal Rp7200 per kilogram. Untuk mencegah usahanya gulung tikar, kini para produsen tempe terpaksa memperkecil ukuran dan menaikkan harga jual tempe.

Selain itu, para produsen tempe juga mengurangi bahan baku untuk diproduksi. Para produsen berharap, pemerintah dapat kembali menstabilkan harga kedelai pada angka Rp7 ribu per kilogram.
tirto.id/Andrey Gromico
Baca juga artikel terkait INDUSTRI TEMPE atau tulisan lainnya

Fotografer: Andrey Gromico