tirto.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno Marsudi mengungkapkan ada 3 bidang penting terkait potensi kerja sama ke depan negeri ini dengan Panama. Hal tersebut disampaikan dia dalam pertemuannya dengan Menlu Panama, Erika Mouynes di Jakarta hari ini.
Pertama, urai Retno, yaitu kerja sama di bidang kesehatan. “Kami memiliki pandangan yang sama dalam 2022 harus menjadi tahun pemulihan dari pandemi, di mana vaksin memegang peranan yang sangat penting,” tutur dia dalam konferensi pers daring, Kamis (7/4/2022).
Retno mengatakan bahwa mereka sepakat akan pentingnya akses yang setara terhadap vaksin demi upaya mengakhiri pandemi COVID-19. Khususnya untuk memenuhi target 70 persen vaksinasi pada pertengahan 2022 yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, terutama bagi negara berkembang dan negara tertinggal.
“Saya menyampaikan komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam penguatan arsitektur kesehatan global dan untuk menempatkan isu ini sebagai salah satu prioritas Indonesia dalam Presidensi G20 [Grup of Twenty]," tutur dia.
Kemudian Retno juga menyampaikan kepada Mouynes, bahwa Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) juga akan menjadi salah satu co-chair dalam COVID-19 Vaccines Advance Market Commitment (COVAX AMC) Summit pada 8 April 2022, sebagai refleksi komitmen Indonesia untuk mendukung COVAX.
Kedua, lanjut dia, yaitu mengenai potensi kerja sama di bidang pemulihan ekonomi pascapandemi. “Saya menyambut baik kemajuan hubungan ekonomi bilateral dan berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya guna memperkuat kerja sama bilateral,” ucap Retno.
Dia menerangkan bahwa di tengah pandemi virus Corona, nilai perdagangan Indonesia dan Panama pada 2021 meningkat sebesar 59,05 persen. Dengan jumlah sebesar lebih dari 170 juta dolar Amerika Serikat (AS), dibandingkan tahun 2020 yakni sebesar 109 juta dolar AS.
Retno mengatakan mereka sepakat untuk terus menjajaki berbagai upaya guna meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara, termasuk mendekatkan sektor swasta Indonesia dan Panama.
Melalui Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum, mengundang sektor bisnis Panama untuk menggunakan platform TTI digital untuk mengeksplorasi peluang perdagangan dan investasi, serta memperluas akses pasar untuk produk Indonesia seperti perikanan, farmasi, dan garmen.
“Kami juga menyepakati bahwa terdapat kebutuhan untuk mendorong investasi yang lebih besar antara kedua negara, mengingat nilai investasi yang masih jauh dari tingkat sebelum pandemi,” sambung dia.
Terakhir atau poin ketiga, tutur Retno, adalah dalam hal pemberdayaan perempuan. Dia menuturkan bahwa pemberdayaan perempuan menjadi salah satu topik pembahasan dalam diskusi mereka via sambungan telepon. Dalam pertemuan ini, Retno dan Mouynes mendiskusikan peran penting perempuan dan anak perempuan dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Perempuan harus menjadi bagian penting dari pemulihan. Kami memiliki pandangan yang sama bahwa investasi pada perempuan sama dengan investasi untuk masa depan kita,” ujar Retno.
“Kami bersyukur atas kesempatan ini, kami sangat senang. Kita membahas banyak sekali dalam agenda kita,” kata Menlu Panama hari ini.
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Maya Saputri