Menuju konten utama

Revisi IMF, Sri Mulyani Masih PD Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 %

"Kami masih melihat bahwa momentum pemulihan ekonomi kita di 2023 masih sangat kuat"

Revisi IMF, Sri Mulyani Masih PD Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5 %
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang juga Ketua KSSK, dalam jumpa pers hasil Rapat Berkala KSSK, di Jakarta, Selasa (31/1/2023). (Tirto.id/Dwi Aditya Putra)

tirto.id - Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) edisi Januari 2023, Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 4,8 persen. Proyeksi ini turun dibandingkan perkiraan sebelumnya yang diprediksi akan sebesar 5 persen.

Sayangnya IMF tidak memerinci alasan pemangkasan tersebut. Akan tetapi, IMF menyatakan ketidakpastian perekonomian global masih akan terasa pada tahun ini.

Merespon itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku optimis pertumbuhan ekonomi domestik tetap berada di atas 5 persen meski terkoreksi ke bawah. Terlebih berbagai indikator perekonomian dan keuangan domestik masih cukup baik di tahun ini.

"Kami masih melihat bahwa momentum pemulihan ekonomi kita di 2023 masih sangat kuat," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers KSSK, di Kantornya, Jakarta, Selasa (31/1/2023)

Bendahara Negara itu menyebut dengan sudah dicabutnya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), maka mobilitas masyarakat akan meningkat. Hal ini akan mendorong konsumsi lebih besar pada kuartal I-2023.

"Kuartal I-2023 insya allah akan lebih kuat dari kuartal I-2022 karena waktu itu omicron muncul. Jadi kita perkirakan di kuartal I-2023 momentum pertumbuhan ekonomi masih kuat," ujarnya.

Di sisi lain, inflasi pada tahun ini dinilai masih terjaga di kisaran 3 plus minus 1 persen. Sedangkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada kuartal II-2023 akan menurun seiring dengan konsumsi yang diperkirakan meningkat.

Selain itu, ia menuturkan pada bulan Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri tahun ini akan menimbulkan momentum pertumbuhan ekonomi.

"Jadi beberapa faktor ini menimbulkan proyeksi ekonomi Indonesia 2023 tetap di kisaran 5 persen atau bahkan mendekati asumsi APBN 2023 5,3 persen," pungkas dia.

Baca juga artikel terkait SRI MULYANI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Reja Hidayat