tirto.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 angkat bicara soal tren kenaikan kasus positif corona di Indonesia, termasuk 9 provinsi prioritas. Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito menyebut kenaikan kasus terjadi karena pemerintah meningkatkan kemampuan tes untuk deteksi dini.
Akan tetapi, Satgas COVID-19 juga menyebut kenaikan kasus di Indonesia, terutama di 9 provinsi tertinggi adalah akibat minimnya masyarakat mematuhi protokol Kesehatan.
“Kita harus sadar bahwa semua elemen masyarakat masih perlu meningkatkan kesadarannya dan kita yakin kondisi ini harusnya bisa dikendalikan. Dan meningkatnya jumlah kasus positif di 9 provinsi tersebut juga disebabkan masih adanya penularan di masyarakat akibat masih abainya tingkat kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan,” kata Wiku dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Kamis (15/10/2020).
Kasus COVID-19 pada Kamis (15/10/2020) bertambah sebanyak 4.411 kasus baru. Jumlah akumulasi kasus aktif mencapai 63.231 atau 18,1 persen dari total kasus atau lebih rendah dari rata-rata dunia yang berada di angka 22 persen.
Senentara itu, angka kesembuhan harian mencapai 273.661 kasus atau 78,4 persen atau 5,1 persen lebih tinggi daripada rata-rata dunia. Di sisi lain, kasus kematian mencapai 12.268 atau sekitar 3,5 persen. Persentase kematian lebih tinggi daripada persentase dunia yang di angka 2,82 persen.
Dalam laporan perkembangan kasus di 10 provinsi prioritas, kasus aktif nasional terus mengalami kenaikan meski kontribusi kasus di 10 provinsi prioritas terus menurun, kata Wiku. Beberapa provinsi prioritas adalah DKI jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Sumatera Utara, Papua, Bali dan Banten.
Data per 11 Oktober, kasus aktif dari 10 provinsi berada di angka 65,64 persen atau lebih rendah dibanding data per 4 Oktober yang mencapai 66,38 persen. Setidaknya dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Papua masih mengalami peningkatan kasus, sementara provinsi lain mengalami penurunan, kata Wiku.
Namun, kata Wiku, nilai kesembuhan di tingkat nasional terus berkurang. Pada 11 Oktober, persentase kesembuhan berada di angka 76,81 persen. Angka ini lebih rendah daripada persentase pada tanggal 4 Oktober yang mencapai 77,64 persen.
Oleh karena itu, kata Wiku, Satgas kembali mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam pencegahan penularan COVID-19. Satgas mengajak untuk menggalakkan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun untuk memutus penularan COVID-19.
“Apabila sinergi yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan perannya masing-masing dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini [berjalan], saya yakin tren kenaikan kasus positif dapat berkurang seiring waktu sesuai dengan arahan presiden," kata Wiku.
- Jalan Panjang Pemecatan Dewas TVRI Usai Memberhentikan Helmy Yahya
- Vaksin Corona dari Cina Datang Saat Produk Dalam Negeri Belum Siap
- Update Corona Indonesia 15 Oktober: Kasus Baru 4.411, Sembuh 5.810
- Demo Tolak Omnibus Law: Relawan Medis Juga Korban Kebrutalan Polisi
- Cara FPI & PA 212 'Panaskan' Ciptaker: Rizieq Pulang Bikin Revolusi
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz