Menuju konten utama

Respons PDIP Soal Klaim Penghadangan Pesawat yang Dinaiki Prabowo

Hasto pun membandingkan sikap Prabowo dengan Megawati saat pesawat yang dinaikinya terpaksa ditunda penerbangannya karena adanya take off-landing dari Sukhoi.

Respons PDIP Soal Klaim Penghadangan Pesawat yang Dinaiki Prabowo
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kubu Prabowo kalap dan mulai menebar hoaks serta menuduh adanya intervensi dari negara karena hasil survei Prabowo-Sandiaga tak sesuai harapan.

Pernyataan Hasto tersebut merespons Mantan Kasum TNI, JS Prabowo yang mengatakan bahwa "saat akan menuju Purwokerto (1/4/2019) pesawat yang ditumpangi Prabowo aborted take off karena saat akan take off diujung runway melintas tiga jet tempur".

"Kubu Prabowo terus membangun skenario curang termasuk tuduhan adanya intervensi negara. Semua skenario kalap akibat survei Prabowo-Sandi yang semakin tertekan. Mereka biasa menghalalkan segala cara, dimulai hoaks, fitnah, skenario curang, politisasi agama, hingga teori konspirasi buta", kata Hasto melalui keterangan tertulisnya.

Hasto pun membandingkan sikap Prabowo dengan Megawati saat pesawat yang dinaikinya terpaksa ditunda penerbangannya karena adanya take off-landing dari Sukhoi.

"Saat kami mau boarding ke Cirebon, Kamis 4 April 2019 kemarin, pesawat Ibu Megawati sempat tertunda 23 menit karena takeoff-landing Sukhoi. Ibu Megawati pun dengan sabar menerima, mengingat Halim memang menjadi pangkalan pesawat militer. Mungkin karena Pak Prabowo merasa lebih TNI dari TNI maka munculah perasaan arogan," kata Hasto.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara membantah tudingan JS Prabowo soal tiga pesawat tempur Sukhoi menghalangi pesawat yang ditumpangi Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto saat akan melakukan kampanye terbuka di Purwokerto pada Pilpres 2019.

"Apa yang disampaikan Pak JS Prabowo kurang tepat. Karena yang beliau sampaikan terjadi pada dua hari yang berbeda, dan dua-duanya sama sekali tidak melibatkan Sukhoi," Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Samyoga seperti dilansir dari Antara di Jakarta, Kamis (4/4/2019).

Samyoga menambahkan, ketidakterlibatan Sukhoi dalam peristiwa tersebut karena pada Senin (1/4/2019), di landasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur CN 235 Kalong Flight, posisi sudah take off dan berikutnya yang akan take off adalah pesawat 9HNYC onboard Prabowo Subianto.

Menurut Samyoga, saat pesawat 9HNYC diberikan release take off kondisinya belum aman karena pesawat CN235 belum menuju cross wind (belum belok), sehingga pesawat 9HNYC abort take off, untuk keamanan.

"Abort take off dilakukan oleh senior ATC karena sebelumnya yang handle masih junior ATC. Jadi, abort-nya 9HNYC karena masalah safety dan tidak ada hubungan sama sekali dengan Sukhoi," papar Samyoga.

Adapun kejadian berikutnya, terjadi Selasa (2/4/2019):

10.10: Dua Sukhoi landing aman

10.13: 9HNYC start engine. Noted: baru start

10.17: 9HNYC request taxy

10.17: Wing Air ( Won 1721) posisi approach

10.18: 9HNYC holding di taxyway C, menunggu Won 1721 landing

10.20: Won 1721 landing

10.21: 9HNYC menuju posisi line up

10.23: 9HNYC take off ke Padang

10.20: Tiga Sukhoi mendarat

"Artinya, pesawat 9HNYC tidak ada hubungan sama sekali dengan penerbangan Sukhoi. Pesawat 9HNYC menunggu keberangkatan (take off) karena ada pesawat Wing Air sedang akan mendarat, bukan Sukhoi," jelasnya.

Baca juga artikel terkait HARD NEWS

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Maya Saputri