Menuju konten utama

Respons Ardan Radio Soal Pembatasan Lagu Berbahasa Inggris

Awan menilai KPID Jawa Barat perlu mendengar masukan-masukan dari para pegiat industri musik karena mereka ikut berkontribusi dengan industri musik di Jawa Barat.

Respons Ardan Radio Soal Pembatasan Lagu Berbahasa Inggris
logo ardan radio. FOTO/ardanradio.com

tirto.id - Keluarnya surat edaran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat tentang pembatasan lagu-lagu berbahasa Inggris yang dianggap bermuatan konten seksual dan mengeksploitasi wanita, mendapat respons dari beberapa pihak.

Salah satunya dari Music Director Ardan Radio Bandung, Awan Yudha. Menurutnya KPID Jawa Barat seharusnya lebih terbuka dan lebih pro aktif untuk berdiskusi dengan para pegiat industri musik, dari musisi hingga praktisi radio.

"Kalau dari Ardan, kita hanya mau ngikutin aja dulu peraturannya. Kita ikuti dulu. Tapi paling enggak kami menunggu iktikad baik KPID untuk ngobrol bareng-bareng. Jangan terlihat sepihak seperti ini," katanya saat dihubungi wartawan Tirto, Rabu (27/2/2019) sore.

Awan menilai KPID Jawa Barat perlu mendengar masukan-masukan dari para pegiat industri musik karena mereka ikut berkontribusi dengan industri musik di Jawa Barat.

"Sebelumnya enggak pernah diajak ngobrol-ngobrol. Ada yang diskusilah yang melibatkan orang-orang industri musik sebelum mengambil sebuah keputusan. Agar tidak sepihak," katanya.

Awan mengaku agak sedikit khawatir dan beresiko tinggi untuk radio tempatnya bekerja jika lagu-lagu yang ada di dalam surat edaran tersebut di-request oleh pendengar pada pagi atau siang hari.

"Cuma memang agak sedikit riskan saja kalau diminta pas pagi atau siang oleh pendengar," katanya.

Kendati demikan, ada hal positif dari surat edaran itu menurut pandangan Awan.

"Untungnya masih lagu-lagu berbahasa Inggris, ini masih ada ruang buat musisi-musisi lokal munculkan lagu-lagu mereka," katanya.

Baca juga artikel terkait PEMBATASAN LAGU BERBAHASA INGGRIS atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Musik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Nur Hidayah Perwitasari