Keluhan Pengelola Radio Soal KPID Jabar Batasi Penyiaran 17 Lagu

Pengelola radio di Bandung mengeluhkan surat edaran KPID Jabar soal pembatasan jam tayang 17 lagu berbahasa Inggris. Sebab, hal itu bisa merugikan industri radio yang kini sedang surut.

Reporter: Haris Prabowo

Terbit 27 Feb 2019 09:15 WIB,

Waktu baca ±3 menit

Ilustrasi mendengarkan radio. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Surat edaran Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat tentang pembatasan penyiaran 17 lagu berbahasa Inggris, yang dianggap memuat konten seksual, dikeluhkan oleh pengelola radio.

Salah satunya, pengelola Oz Radio Bandung. Direktur Program dan Musik Oz Radio Bandung, Andrie Kemir Maulana menilai surat edaran KPID Jabar tersebut membikin posisi perusahaan radio menjadi dilematis.

"Jujur, kami agak dilema. Industri radio sedang tergerus sekarang, harusnya KPI bisa bantu kami. Dengan adanya surat edaran tersebut, malah seperti membantu menggerus kami," kata Kemir saat dihubungi wartawan Tirto, Rabu (27/2/2019) siang.

Saat ini, kata Kemir, industri radio dimana pun memang lebih memprioritaskan untuk menyajikan lagu-lagu yang sedang dicari banyak orang. Dengan adanya pembatasan jam tayang pada sejumlah lagu populer itu, Kemir menilai industri radio dirugikan.

"Kami ini mencari pendengar sekarang, eh sekarang malah lagu-lagunya enggak bisa didengar di jam bebas alias dibatasi. Apalagi kami radio anak muda," kata dia.

Keluhan Kemir beralasan. Sebab, di surat edarannya, KPID Jabar membatasi jam tayang lagu-lagu berbahasa inggris dari sejumlah musikus tenar level dunia, yakni bisa diputar hanya pada pukul 22.00 WIB-03.00 WIB.

Kemir mengaku sempat membahas hal ini bersama dengan teman-teman asosiasi musik director di Bandung, tak lama setelah surat edaran KPID itu beredar pada 18 Februari 2019. Walau diakui oleh Kemir isu mengenai surat edaran ini baru viral di media sosial 2-3 hari terakhir.

"Kami pikir penetapan surat edaran itu banyak cacatnya. Mulai dari typo, sampai subjek judul surat edaran pun membingungkan. Judulnya surat edaran pembatasan lagu bahasa Inggris, tapi isi suratnya bahas konten-konten dewasa. Penerapannya bermasalah," kata dia.

Kemir yang sudah 20 tahun bergabung di Oz Radio juga kaget dan bingung dengan kemunculan surat edaran KPID Jabar itu.

"Pertanyaan besar saya dan teman-teman lainnya: kenapa baru sekarang ada surat edaran ini? Kami selaku praktisi radio juga punya filter kok, kami punya pertimbangan secara moral dan akhlak. Ada pertimbangan meloloskan sebuah lagu. Yang vulgar-vulgar tentu enggak lolos," kata dia.

"Jadi kami berpikir lagi, apa iya masalah moral?" Ujar Kemir.

Dia juga menyayangkan surat edaran tersebut karena bisa mempengaruhi musisi lokal Bandung dan Jawa Barat dalam berkarya dan mempromosikan karyanya di radio.

"Bisa banget berpengaruh ke musisi lokal. Apalagi kadang teman-teman musisi ekspresinya yang pakai lagu bahasa Inggris," kata dia.

Lagu-lagu yang dibatasi jam tayangnya oleh KPID Jabar di antaranya tembang Chris Brown ft Agnes Mo, Ed Sheeran, Zayn Malik, The Killers dan sebagainya.

Ketua KPID Jawa Barat, Dedeh Fardiah menyatakan pembatasan jam penayangan itu berlaku untuk lagu maupun video klip.

"Jadi lagu dengan lirik yang menjurus pada tema kehidupan dewasa itu hanya dapat disiarkan atau ditayangkan di lembaga penyiaran di Jawa Barat, dalam klasifikasi waktu dewasa, yakni dari jam 10 malam sampai jam tiga pagi," kata Dedeh seperti dilansir Antara, pada hari ini.

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan jumlah lagu yang dibatasi jam tayangnya akan bertambah jika muncul laporan dari masyarakat ke KPID Jabar.

Dedeh mengklaim pembatasan jam siar 17 lagu itu didasarkan pada hasil rapat dengar pendapat bersama ahli bahasa dan ditetapkan melalui rapat pleno anggota komisi. Semula terdapat 86 lagu yang dibahas, tapi kemudian hanya 17 yang dinilai KPID layak dibatasi jam tayangnya.

"Harus digarisbawahi bahwa ini berlaku untuk radio dan televisi di Jawa Barat," kata dia.

Berikut 17 lagu yang dibatasi jam penayangannya oleh KPID Jawa Barat: