Menuju konten utama

Rekomendasi Film Sejarah Indonesia di Hari Film Nasional (HFN) 2021

Untuk merayakan Hari Film Nasional, direkomendasikan beberapa film bertema sejarah Indonesia yang menarik untuk ditonton.

Rekomendasi Film Sejarah Indonesia di Hari Film Nasional (HFN) 2021
Soetan Sjahrir (kiri) bersama Sukarno (tengah) dan Mohammad Hatta (kanan). FOTO/ist

tirto.id - Hari Film Nasional (HFN) diperingati setiap tanggal 30 Maret, termasuk tahun 2021 ini. Untuk merayakannya, ada rekomendasi beberapa film nasional bertema sejarah Indonesia yang menarik untuk ditonton.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ahmad Mahendra, mengatakan, Hari Film Nasional 2021 bisa dijadikan upaya peningkatan kembali atas kebangkitan dunia film Indonesia.

Ahmad Mahendra juga mengajak para generasi muda untuk memahami perjuangan Indonesia dalam membuat film. Sinema bertema sejarah produksi nasional tentu punya andil tersendiri dalam menjabarkan kehidupan Indonesia masa lampau.

“Hari Film Nasional tentunya spesial di tahun ini karena bertepatan dengan hari lahirnya Usmar Ismail, tokoh perfilman kita, dan kepada generasi muda, mari kita semakin memahami perjuangan perfilman kita,” jelas Ahmad Mahendra dikutip dari situs web Kemendikbud.

Dilansir Antara, film-film bertema sejarah Indonesia bisa membangkitkan semangat cinta tanah air, bahkan menginspirasi untuk melanjutkan perjuangan para pejuang masa lalu.

Berikut ini beberapa daftar film nasional bertema sejarah yang direkomendasikan:

Merah Putih (2009)

Setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan melalui proklamasi 17 Agustus 1945, Belanda ternyata datang kembali dengan membonceng pasukan Sekutu. Melalui film ini, kisah perjuangan melawan penjajah dari 5 tokoh utama dengan latar belakang suku yang berbeda akan disajikan.

Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)

Film besutan Hanung Bramantyo ini menceritakan kehidupan Sukarno, sang prokalamator yang juga Presiden Pertama RI. Kisah hidup Bung Karno dimulai dari masa kecil hingga ia memproklamirkan kemerdekaan Indonesia bersama Mohammad Hatta pada 1945.

Jenderal Soedirman (2015)

Kisah film ini dilatarbelakangi peristiwa penangkapan Sukarno dan Mohammad Hatta pada 19 Desember 1948 dalam Agresi Militer II di Yogyakarta. Jenderal Soedirman hadir sebagai tokoh militer yang berjuang melawan Belanda dengan menerapkan perang gerilya.

Guru Bangsa Tjokroaminoto (2015)

Kehidupan kolonialisme dianggap tidak adil oleh Oemar Said Tjokroaminoto. Pada masa pergerakan nasional, ia turut mendirikan perhimpunan Sarekat Islam (SI) sebagai kendaraan untuk memberikan "perlawanan" terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial Hindia Belanda. Film ini disutradarai oleh Garin Nugroho.

Kartini (2017)

Dibintangi Dian Sastrowardoyo dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini mengisahkan tentang perjuangan R.A. Kartini, pahlawan emansipasi perempuan Indonesia.

Perjuangan Kartini digambarkan dalam latar waktu dekade 1900-an. Kala itu, masih banyak aturan atau tradisi yang dianggap mengekang kaum perempuan. Kartini hadir untuk memperjuangkan kesetaraan perempuan layaknya laki-laki.

Wage (2017)

Film bertema sejarah yang satu ini merupakan cerita biografi (biopik) mengenai pencipta lagu “Indonesia Raya”, Wage Rudolf Supratman. Lagu yang nantinya menjadi lagu kebangsaan RI ini pertama kali diperdengarkan dalam Kongres Pemuda II di Jakarta pada 28 Oktober 1928 yang menghasilkan Sumpah Pemuda.

Perburuan (2019)

Film yang dibintangi oleh Adipati Dolken mengambil latar belakang masa pendudukan Jepang, termasuk detik-detik menjelang Proklamasi Kemerdekaan RI.

Berlatar tempat di Blora, Jawa Tengah, cerita berfokus kepada tokoh bernama Hardo. Drama perjuangan Hardo yang sangat kompleks, mulai dari percintaan, pengkhianatan, hingga pengorbanan.

Baca juga artikel terkait HARI FILM NASIONAL atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Film
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Iswara N Raditya