Menuju konten utama

Realisasi Pembiayaan Utang per Februari 2021 Naik 135,4%

Sri Mulyani sebut realisasi pembiayaan utang per Februari 2021 mencapai Rp273 triliun atau naik 135,4% dari periode yang sama di 2020.

Realisasi Pembiayaan Utang per Februari 2021 Naik 135,4%
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) didampingi Wamenkeu Suahasil Nazara (kanan) mengikuti Rapat Kerja dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/8/2020). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/aww.

tirto.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan realisasi pembiayaan utang per Februari 2021 mencapai Rp273 triliun. Realisasi utang ini naik 135,4 persen dari periode yang sama di tahun 2020 yang mencapai Rp116 triliun.

“Realsiasi pembiayaan kita sebesar Rp273 triliun di mana penerbitan SBN netto mencapai Rp271,4 triliun melonjak tinggi dibanding tahun lalu karena kenaikan defisit,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/3/2021).

Pembiayaan utang senilai Rp273 triliun ini digunakan pemerintah untuk menutup defisit anggaran 2021. Selama 2021, pembiayaan utang diperkirakan akan mencapai Rp1.177,4 triliun untuk membiayai defisit Rp1.006,4 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan pembiayaan utang ini dipenuhi dari 2 sumber utama, yaitu penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dan penarikan pinjaman. Per Februari 2021, penerbitan SBN mencapai Rp271,4 triliun dan mengisi mayoritas pembiayaan utang. Nilai penerbitan SBN ini naik 138,4 persen dari posisi yang sama di tahun 2020 di angka Rp113,9 triliun.

Sementara pada pos pinjaman, realisasi sampai Februari 2021 tercatat mencapai Rp1,6 triliun. Angka ini turun 22,4 persen dari periode yang sama di 2020 di kisaran Rp2,1 triliun.

Tingginya realisasi pembiayaan utang pada Februari 2021 yang naik 135,4 persen ini disebabkan karena adanya perbedaan kondisi dengan Februari 2020. Sri Mulyani mencontohkan pada Februari 2020, belum ada konfirmasi kasus COVID-19 di Indonesia dan pemerintah belum merombak anggaran serta menaikkan defisit.

Berbeda halnya dengan 2021 yang sedari awal tahun, pemerintah sudah mengkondisikan anggaran untuk siap menanggung defisit yang besar. Dengan demikian, pembiayaan utang di awal tahun ikut meningkat juga untuk membiayai pemulihan ekonomi dan penanganan COVID-19.

Baca juga artikel terkait APBN 2021 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz