tirto.id - Massa pendukung Basuki Tjahaja Purnama mulai mendatangi Mako Brimob setelah terpidana kasus penodaan agama itu dipindahkan dari Rutan Cipinang. Mereka mendatangi Mako Brimob untuk meminta Ahok dibebaskan dari penahanan setelah divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama.
Salah satu Relawan Ahok bernama Yudo Wibowo mengatakan, mereka datang jauh-jauh dari Rutan Cipinang untuk mendatangi Mako Brimob. Ia berangkat ke Mako Brimob setelah menginap di depan Rutan Cipinang, Jakarta pada Selasa malam.
Yudo mengatakan, sekitar 500-700 relawan akan hadir di Mako Brimob. Mereka akan berorasi untuk menuntut Ahok dibebaskan dari penahanan. Ia mengaku, jumlah massa akan bertambah lantaran mereka beraksi hingga malam.
"Sampai jam 9 puncak-puncaknya sekitar 10.000," tutur Yudo saat ditemui di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (10/5/2017).
Yudo mengaku, mereka menuntut Ahok untuk dibebaskan dari penjara karena dinilai tidak menista agama.
"Pak Ahok jadi tahanan kota sampai di tingkat kasasi pak Ahok dibebaskan. Kenapa? Karena dia tidak melakukan kriminal," tegas pria asal Margonda ini.
Yudo menambahkan, mereka pun siap untuk menginap di Mako Brimob. Dirinya siap menginap demi kebebasan Ahok. Mereka akan menunggu hingga mantan Gubernur DKI Jakarta itu dibebaskan.
"Jangankan sehari saya seminggu tidur di sini. biasa gak pulang," kata Yudo.
Hal senada diungkapkan oleh Riki Sianturi (29). Warga tangerang itu ikut menginap di depan Rutan Cipinang, Jakarta (Selasa (9/5/2017). Ia mengaku ingin membesuk Ahok, tetapi tidak diizinkan.
"Dihalangi kami ini semua. Gak boleh masuk," kata Riki saat berbincang di depan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Riki mengaku, dirinya hanya ingin menemui Ahok. Ia hanya ingin berdoa dengan mantan Bupati Belitung Timur itu. Pria yang berbaju kotak-kotak itu hanya ingin Ahok mendapat keadilan dengan mantan Anggota DPR komisi 2 itu bebas.
Polisi pun menyiapkan personel untuk mengamankan Mako Brimob, Rabu. Tidak hanya personel pengamanan, mereka juga menyiapkan anjing pengamanan di sekitar Mako Brimob. Staf administrasi unit K-9 Ditpol Satwa Baharkam Mabes Polri Brigadir Fredianto mengatakan, mereka menurunkan anjing untuk menjaga situasi aksi. Fredianto menerangkan, anjing tersebut disediakan untuk menjaga situasi aksi di depan Mako Brimob berjalan kondusif.
"Untuk antisipasi massa anarkis," kata Fredianto saat ditemui di Mako Brimob, Kelapa Dua, Rabu (10/5/2017).
Fredianto menuturkan, turunnya anjing pelacak merupakan instruksi langsung dari Direktorat Polisi satwa Baharkam Mabes Polri Brigjen Pol Andrianto Basuno SH MM. Anjing-anjing tersebut diturunkan untuk menangani massa pendukung Ahok yang akan hadir siang nanti. Sampai saat ini, polisi mendapat informasi kalau massa yang hadir mencapai 700 orang.
"Info terakhir dari pihak Intel massa dari gerakan islam 500-700," kata Fredianto.
Hingga saat ini, polisi baru menyiagakan 2 anjing pelacak dan sekitar 6 personel untuk berjaga di depan Mako Brimob, Kelapa Dua. Anjing-anjing ini disiagakan untuk mencegah tindak kriminal saat massa berorasi dan mengendalikan aksi masyarakat. Mereka akan menyiapkan 6 anjing pelacak dan 20 personel tambahan untuk berjaga di depan Mako Brimob. Fredianto mengatakan mereka akan menjaga unjuk rasa hingga selesai. Sayang, ia tidak bisa merinci jumlah personel yang turun untuk mengamankan aksi.
"Kita hanya bantuan teknis kewilayahan," kata Fredianto.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Agung DH