Menuju konten utama

Ransel Anak Terlalu Berat: Bahaya Cedera dan Pengaruhi Postur Tubuh

Tas ransel yang terlalu berat, bisa menyebabkan sejumlah cedera seperti bahu serta ketegangan pada leher.

Ransel Anak Terlalu Berat: Bahaya Cedera dan Pengaruhi Postur Tubuh
Ilustrasi Anak Sekolah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tahun ajaran baru belum lama ini berlangsung. Para siswa kembali lagi ke rutinitas sekolah seperti biasanya.

Selalu ada rutinitas yang hampir tidak pernah berubah, yakni pembagian buku yang dilakukan pada minggu-minggu pertama semester.

Buku-buku yang tidak ringan tersebut pastilah akan dibopong ke sekolah sepanjang tahun ajaran berlangsung.

Tetapi, ada hal yang perlu diketahui para orangtua tentang bahaya yang mengintai bagi anak-anak yang membawa tas terlalu berat.

Menurut American Academy of Pediatics (AAP), ransel anak tidak boleh memiliki berat lebih dari 10 hingga 20 persen dari beratnya. Sayangnya, batas ini sering terlampaui sehingga dapat meningkatkan beberapa risiko seperti kram atau bahkan cedera.

Dikutip dari The Active Times, Jaime Quinn, tenaga profesional terapi fisik Klinik Regional New York, mengatakan ada beberapa studi penelitian yang menunjukkan efek jangka panjang dari membawa ransel yang berat.

“Mengenakan ransel yang berat untuk waktu yang lama dapat menyebabkan ketegangan yang berlebihan di leher, bahu, dan punggung seseorang” katanya. Menurut Quinn hal ini berfek jangka panjang berupa ketidakseimbangan otot yang berujung pada cedera. Untuk anak-anak yang mengenakan ransel berat memiliki kecenderungan untuk condong ke depan karena menopang berat badan yang selanjutnya akan membentuk postur mereka lebih bungkuk.

Ada dua jenis tas sekolah yang populer di Indonesia, ransel dan juga tas bahu atau tas selempang.

Menurut Quinn kedua tas tersebut memiliki risiko yang berbeda. Risiko yang ditimbulkan dari menggendong tas selempang yang berat lebih tinggi dibanding menggendong tas ransel.

Tas yang hanya dikenakan di satu bahu bisa mengakibatkan ketidakseimbangan bahu dan dapat membuat risiko cedera lebih mungkin terjadi.

Meskipun begitu, risiko-risiko semacam ini masih bisa dicegah. Dilansir dari Kids Health berikut yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah terjadinya risiko-risiko cedera akibat menggunakan ransel yang terlalu berat:

Gunakan jenis tas yang aman

Tas dengan bahan yang ringan dan tidak menambah beban pada anak, seperti tas berbahan kanvas yang lebih ringan dibanding tas berbahan kulit.

Pastikan pula memiliki dua tali bahu yang lebar dan empuk. Tambahan ikat pinggang juga akan memiliki nilai tambah, karena ikat pinggang bisa membantu mendistribusikan berat lebih merata ke seluruh tubuh.

Manfaatkan tas sebaik mungkin

Ajarkan anak-anak untuk membawa barang-barang se-efisien mungkin. Pastikan barang-barang yang dibawa sesuai dengan kebutuhan dan jangan membawa benda-benda yang tidak diperlukan seperti mainan.

Jika terpaksa membawa beban yang terlalu berat seperti pakaian olahraga atau kotak bekal, ada baiknya ditaruh di dalam tas jinjing yang terpisah.

Manfaatkan loker

Jika di sekolah anak terdapat fasilitas loker, akan lebih baik jika beberapa peralatan yang berat diletakkan di sana, seperti kotak peralatan mewarnai, alat musik, atau pakaian ganti.

Baca juga artikel terkait TAS RANSEL atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Yonada Nancy
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yandri Daniel Damaledo