tirto.id - Bakal calon wakil gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengkritik Jakarta International Stadium (JIS) yang dibangun era Gubernur DKI, Anies Baswedan. Ia menyoroti JIS yang tak memiliki tempat berjualan suvenir.
Padahal, katanya, suvenir menjadi salah satu cara untuk meraup keuntungan dari tempat berolahraga. Rano lantas membandingkan JIS dengan stadion milik klub sepak bola Barcelona atau klub sepak bola AC Milan yang memiliki tempat berjualan suvenir.
"Ternyata JIS ini enggak ada business center. Anda bayangkan, [JIS] enggak ada tempat penjualan suvenir. Namanya sport itu, suvenir center, itu bagian daripada kehidupan dari bisnis olahraga itu," kata dia di kediamannya Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2024).
"Kita lihat Barcelona, AC Milan, pasti mereka di stadion ada outlet suvenir," lanjutnya.
Ia lantas menduga, bisa jadi tempat berjualan suvenir di JIS belum sempat dibangun. Di satu sisi, Rano turut mengungkapkan bahwa operasional JIS memang tak bisa digratiskan.
Namun, keringanan pajak dari operasional JIS bisa jadi diberlakukan. Hal itu dilakukan agar peminat JIS semakin meningkat.
"Makanya kemarin dibilang mungkin enggak JIS gratis? Enggak mungkin dong, enggak mungkin JIS gratis. Kalau ada misalnya pajak diringankan bisa, operasional yang lain bisa," sebut Rano.
Menyoal warga Kampung Bayam
Rano turut menyoroti terkait polemik warga Kampung Bayam yang digusur dari JIS. Menurut Rano, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini seharusnya bisa memberikan pekerjaan kepada warga Kampung Bayam.
Ia mengingatkan, syarat pekerjaan yang diberikan kepada warga Kampung Bayam seharusnya tak usah dipersulit. Mengingat, latar belakang warga Kampung Bayam yang kebanyakan tak menempuh pendidikan tinggi.
"Apa solusinya? Apa enggak bisa mereka dicarikan pekerjaan? Bisa, saya yakin bisa," sebut Rano.
"Belum pernah kerja bagaimana mau pengalaman? Kerja dulu, baru dapat pengalaman. Itu yang harusnya diciptakan. Bisa, bisa Jakarta melakukan itu. Nah mudah-mudahan itu jadi program kita," lanjut dia.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Anggun P Situmorang