Kurs dolar AS terhadap rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (27/9/2018) pagi hanya melemah sebesar 17 poin menjadi Rp14.908 usai The Fed naikkan suku bunga acuan.
Merespons pengetatan kebijakan moneter The Fed, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan BI akan menaikkan kembali suku bunga acuan sebesar 25 bps.
Keputusan menaikkan suku bunga acuan untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik dan mengendalikan defisit transaksi berjalan CAD dalam batas yang aman.
The Fed diperkirakan akan menaikkan kembali suku bunga acuan pada September, tapi risiko yang bisa terjadi bakal sudah diantisipasi pada Agustus bulan depan.
“Kalau [kenaikan] suku bunga kredit, saya rasa belum perlu menyesuaikan. Untuk tahun ini kita sacrifice di NIM (net interest margin/margin bunga bersih) dulu,” ungkap Kartika Wirjoatmodjo.
“Kebijakan ini sebagai langkah pre-emptive, front loading, dan ahead of the curve dari BI untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Gubernur BI