Menuju konten utama

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan April di 4,5 Persen

BI mempertahankan tingkat suku bunga acuan 7-Day Repo di kisaran 4,5 persen.

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan April di 4,5 Persen
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti (kiri) dan Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto (kanan) menyampaikan keterangan pers tentang hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Oktober 2019 di Jakarta, Kamis (24/10/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.

tirto.id - Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI 7-Day Repo di kisaran 4,5 persen. Penurunan ini merupakan antisipasi dampak pandemi Corona atau COVID-19 lebih dalam pada perekonomian.

“RDG BI pada 13-14 April 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Repo rate sebesar 4,5 persen,” ucap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam siaran live di akun Youtube BI, Selasa (14/4/2020).

Keputusan ini diambil dalam rapat dewan gubernur (RDG) April 2020. Menurut Perry, suku bunga belum diturunkan pada bulan ini karena mempertimbangkan faktor eksternal yang diperkirakan bisa memengaruhi nilai tukar rupiah.

Ia bilang saat ini porsi ketidakpastian pada pasar keuangan global masih relatif tinggi. Alhasil suku bunga perlu dijaga pada levelnya yang terakhir.

Pada RDG 18-19 Maret 2020, BI sudah memutuskan penurunan suku bunga acuan sebanyak 25 basis poin. Posisi suku bunga acuan BI bulan lalu berada di kisaran 4,5 persen.

Meski memutuskan suku bunga dipertahankan, Perry menyatakan dalam perkembangan selanjutnya BI 7-Day Repo masih akan bisa diturunkan lagi. Ia bilang hal itu tentu akan memperhitungkan situasi yang ada di pasar keuangan.

Ia yakin Indonesia masih memiliki ruang lebih besar untuk menurunkan suku bunga berhubung inflasi saat ini terkendali di kisaran 2,96 persen. Di sisi lain ia juga mengatakan penurunan suku bunga bisa dipakai untuk mendorong pertumbuhan ekonomi terutama yang diperkirakan pulih pada Q4 2020.

“BI melihat masih ada ruang penurunan suku bunga sejalan dengan rendahnya tekanan inflasi dan perlunya mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucap Perry.

Baca juga artikel terkait BANK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz