tirto.id - Bank Sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve memangkas tingkat suku bunganya, sebagai upaya melindungi perekonomian dari dampak virus Corona atau COVID-19. Suku bunga acuan dipangkas setengah persen poin ke kisaran target 1% hingga 1,25%.
Ini merupakan penurunan suku bunga pertama di luar jadwal reguler The Fed, sejak 2008, ketika ekonomi dunia dihantam krisis finansial.
Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menyatakan, perekonomian AS masih kuat, tetapi penyebaran virus telah menyebabkan perubahan besar dalam pandangan Bank Sentral terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi.
“Kita telah sampai pada satu pandangan bahwa sekarang adalah waktunya untuk bereaksi mendukung perekonomian,” kata Powell, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (4/3/2020).
Sayangnya, upaya The Fed tersebut tidak mendapatkan reaksi positif dari pasar. Tiga indeks utama di bursa saham AS ditutup melemah hampir 3%. Sementara imbal hasil US Treasury berjangka 10 tahun turun di bawah 1% untuk pertama kalinya.
Virus COVID-19 kini sudah menembus lebih dari 90.000 kasus di berbagai belahan dunia, mencakup 77 negara. COVID-19 telah menyebabkan sejumlah gangguan suplai di berbagai dunia.
IMF dan Bank Dunia menunda pertemuannya di Washington pada April. Sejumlah event olahraga kelas dunia seperti MotoGP Thailand juga ditunda. Sementara Jepang masih mengkaji apakah pelaksanaan Olimpiade masih tetap sesuai jadwal atau ditunda.
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti