Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai menganggap ketua umum partainya, Setya Novanto hampir pasti jadi tersangka di kasus e-KTP sehingga internal Golkar perlu segera bersikap.
Ketua Umum DPP Partai Golkar yang juga Ketua DPR, Setya Novanto, optimistis pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Hidayat terpilih kembali sebagai pemimpin Jakarta.
Novanto berkelit dari cecaran jaksa terkait pertemuannya dengan Anas Urbaningrum dan M Nazaruddin. Menurut Novanto pertemuan itu bukan membicarakan masalah e-KTP.
Dalam dakwaan yang disusun JPU KPK, Setya Novanto adalah salah satu pihak yang berperan dalam pengadaan e-KTP dengan total anggaran Rp5,95 triliun dan mengakibatkan kerugian hingga Rp2,3 triliun.
Saat bersaksi di persidangan, Setya Novanto tetap berkelit dari tuduhan Jaksa KPK bahwa dia pernah bertemu Anas Urbaningrum dan Nazarudin untuk membahas proyek e-KTP.
Ade Komarudin mengaku pernah meminta Aburizal Bakrie menegur Setya Novanto dan meminta klarifikasi terkait kabar keterlibatannya di kasus korupsi e-KTP.
Ade Komarudin mengatakan Setya Novanto pernah meyakinkan dirinya bahwa kasus e-KTP tidak akan menyeret nama Partai Golkar meski ada isu yang menyebutkan ada aliran dana korupsi itu mengalir ke partai berlambang beringin tersebut.
Setya Novanto menuding Ganjar Pranowo berbohong di persidangan e-KTP saat menyatakan dirinya pernah meminta Gubernur Jawa Tengah itu agar tidak bersikap galak dalam pembahasan proyek e-KTP di Komisi II DPR RI.