Jusuf Kalla menilai, tindakan Novanto yang tidak memenuhi panggilan KPK, bahkan menghilang saat mau dijemput paksa memberikan dampak negatif terhadap Golkar.
"Bila tidak juga ditemukan maka KPK akan berkoordinasi dengan Polri untuk menerbitkan surat DPO (Daftar Pencarian Orang)," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah.
Adnan menduga, Jokowi mengedepankan pertimbangan politik, sehingga terkesan gamang dalam bersikap terkait kasus yang menyeret Ketua Umum DPP Golkar, Setya Novanto.
KPK berharap Novanto memberikan contoh yang baik sebagai pimpinan lembaga negara untuk datang dalam proses pemeriksaan di institusi penegak hukum, termasuk KPK.