Keberadaan seniman jalanan di Braga menjadi pengingat bahwa seni bukan sekadar produk visual, tetapi adalah pengalaman yang melibatkan emosi dan interaksi.
Lanskap seni visual perempuan Indonesia semakin berwarna berkat persembahan kontemplatif Ayu Arista Murti, Endang Lestari, dan Theresia Agustina Sitompul.
Mental ruangrupa ketika diundang oleh documenta adalah dengan memosisikan diri sebagai sumber daya manusia, pengetahuan, keterampilan, pengalaman, jaringan.
Instalasi-instalasi seni tersebut merepresentasikan pilar-pilar Disrupto yang memiliki misi untuk menjadi ekosistem pemikiran-pemikiran inovatif para generasi muda dalam langkahnya menjawab tantangan hidup manusia di masa depan. Khususnya tantangan yang berhubungan dengan percepatan teknologi digital.