Indeks Recep Tayyip Erdogan

Hasil referendum Turki telah menggariskan perubahan besar bagi sistem politik di Turki. Hasil yang menguntungkan Erdogan ini tak lepas dari dukungan para diaspora Turki khususnya di Jerman.

Pemerintahan Erdogan terus memburu para pengikut Gulen. Ada ribuan orang ditangkap semenjak kudeta pada 15 Juli 2016.

Selain mengucapkan selamat untuk Erdogan, Trump juga berterima kasih atas dukungan Turki ketika AS menyerang Suriah.

Hari Ahad lalu, referendum Turki digelar dan hasilnya Turki akan memakai sistem presidensial. Dengan sistem baru ini, kekuasaan Presiden Turki semakin besar dan Erdogan dimungkinkan berkuasa hingga 2029.

Geert Wilders gagal memenangkan partainya, PVV. Isu pengungsi menjadi pertanyaan.

Eropa khawatir referendum akan melahirkan pemerintahan otoriter di bawah rezim Presiden Erdogan.

Sebelum Duta Besar Rusia terbunuh di Ankara, hubungan Rusia dan Turki penuh pasang surut. Perang dan damai selalu berulang dalam sejarah hubungan kedua negara.

Putin dan Erdogan mengungkapkan jika pembunuhan dubes Rusia di Turki adalah bentuk provokasi dalam upaya merusak hubungan kedua negara.

Pertumbuhan ekonomi Turki meski sangat fluktuatif, tetapi bisa disebut berada dalam tren yang positif. Recep Tayyip Erdogan disebut-sebut sebagai tokoh yang paling berjasa. Apa dampak insiden penembakan pesawat Rusia pada November 2015 dan pembunuhan Dubes Rusia untuk Turki?

Atas tuduhan berafiliasi dengan gerakan Fethullah Gullen, Majelis umum Dewan Tertinggi Hakim dan Jaksa Turki (Hakimer ve Savcilar Yuksek Karulu/HSYK) memutuskan memberhentikan 543 hakim dan jaksa yang sudah diskors dari pos-pos mereka.

Biden mengatakan hanya pengadilan federal AS yang memiliki wewenang untuk mengekstradisi Gulen.

Pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia (UI) Dr Yon Machmudi mengatakan pemerintah harus melakukan langkah antisipatif terhadap kemungkinan penangkapan Warga Negara Indonesia lainnya di di Turki.

Kementerian Luar Negeri Iran pada Ahad (21/8) dengan keras mengutuk serangan bom mematikan terhadap pesta perkawinan di Kota Gaziantep di Turki Tenggara, dan menyatakan itu "tidak manusiawi", demikian laporan media setempat.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan kemungkinan militan ISIS menjadi pelaku atas serangan tengah malam, di saat bom meledak di tengah tarian orang merayakan pesta pernikahan.

Kepolisian Turki mengantongi surat perintah penahanan terhadap 120 eksekutif perusahaan, sebagai bagian dari penyelidikan atas upaya kudeta militer pada bulan Juli lalu, dan saat ini terus melakukan penggerebekan. Sejak kudeta tersebut, lebih dari 35 ribu orang telah ditahan, 17 ribu di antaranya ditahan secara resmi, dan puluhan ribu lainnya diskors dalam langkah pembersihan militer Turki, sistem hukum dan ketertiban, pendidikan serta kehakiman.

Sebagai unsur penggerak kerumunan massa, sepakbola pada kenyataanya adalah perpanjangan dari politik. Kondisi politik yang ruwet penuh intrik dan perseteruan ujungnya akan merembet ke sepakbola juga.

Turki mengancam akan membatalkan perjanjian tentang pendatang dengan Uni Eropa dan memperingatkan akan meningkatkan rasa benci terhadap Amerika Serikat terkait upaya kudeta.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyebut Austria sebagai "ibu kota rasisme radikal" sebagai tanggapan atas pernyataan Kanselir Austria Christian Kern yang mengatakan akan menginisiasi diakhirinya pembicaraan mengenai keanggotaan Turki di Uni Eropa

Kanselir Austria Christian Kern mengatakan akan memulai pembahasan di antara kepala pemerintahan Uni Eropa untuk berhenti melakukan pembicaraan dengan Turki terkait keanggotaan negara itu di Uni Eropa. Kemerosotan demokrasi dan ekonomi di Turki menjadi alasan Kern untuk memulai pembahasan tersebut.

Turki mengeluarkan surat perintah penangkapan ulama Fethullah Gulen terkait dengan upaya kudeta pada pertengahan bulan Juli lalu.